92 Peserta di Bandung Berebut Tiket Final MPL Piala Presiden Esports

92-peserta-di-bandung-berebut-tiket-final-mpl-piala-presiden-esports Peserta bertarung di Final Regional Barat Turnamen Mobile Premier League (MPL) Piala Presiden eSport. (pindainews.com)

DIDADAMEDIA, Bandung - Final Regional Barat Turnamen Mobile Premier League (MPL) Piala Presiden eSports 2020 yang melibatkan 92 peserta resmi digelar di 23 Paskal Shopping Center, Kota Bandung, Sabtu (18/1/2020).

Sebanyak 24 peserta dengan skor tertinggi akan melangkah ke Grand Final Piala Presiden eSports 2020 yang akan digelar di Jakarta pada 1-2 Februari mendatang, ditambah delapan final regional timur.

Ajang ini merupakan kolaborasi Indonesia eSports Premier League (IESPL), Kantor Staf Presiden (KSP), Kemenpora, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika memperebutkan total hadiah senilai Rp1,5 miliar, sedangkan untuk Turnamen MPL berhadiah total Rp250 juta.

Head of Business Development MPL Indonesia, Resha Adi Pradipta, mengatakan antusiasme peserta untuk mengikuti ajang ini sangat besar, bahkan hingga pendaftaran MPL di Piala Presiden eSports 2020 ditutup pada Desember silam, tercatat lebih dari 50.000 peserta terdaftar yang mencatatkan rekor tersendiri.

"Peserta di Bandung ini ada 96 tapi yang datang 92 peserta. Mereka akan memperebutkan 24 posisi dengan skor tertinggi menuju final di Jakarta.  Di grand final ini akan ditambah 8 peserta lainnya yang sudah lolos dari Final Regional Timur," jelas Resha Adi Pradipta, Head of Businnes of Development MPL, Indonesia.



Dikatakan Resha, final regional ini menggunakan format 1 lawan 1 dengan sistim gugur dan tiga terbaik. Pada tahap ini semua peserta memainkan Game Fruit Dart yang mengharuskan peserta menghabiskan semua buah yang muncul dengan cara melempar pisau ke arah buah sebanyak mungkin dan mencetak skor tertinggi dalam waktu yang telah ditentukan.

"Kami pilih Game Fruit Dart karena game itu saat ini yang terpopuler dan seru, juga dimainkan secara perorangan. Pemenang ditentukan berdasarkan skor tertinggi yang dihitung dari jumlah buah yang berhasil terpotong termasuk combo yang didapatkan," kata Resha.

"Dengan menghadirkan game ini, MPL ingin melakukan demokratisasi Esports sehingga siapapun dengan berbagai latar belakang kemampuan bermain game yang berbeda dapat mengikuti turnamen ini. Jadi bukan hanya profesional gamer saja," tambah Resha.

Lebih lanjut Resha menyebutkan bahwa turnamen yang digelar rutin tahunan ini, tidak menutup kemungkinan ke depanya akan diikuti oleh peserta dari berbagai negara lainnya.

"Misi kami adalah demokratisasi eSports menjadi sesuatu yang bisa dipelajari semua orang, tapi tetap butuh skill untuk menekuni profesi atlet. Di Surabaya kemarin ada peserta berumur 40 tahun, di Bandung 38 tahun, bahkan satu keluarga," tandasnya.



Editor: redaktur

Komentar