DIDADAMEDIA, Bandung - Hujan dengan intensitas tinggi di Kota Bandung membuat Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung bersiaga penuh. Pasalnya, pepohonan rindang Kota Bandung berpotensi tumbang.
Kepala UPT Penghijauan dan Pemeliharaan Pohon Roslina mengungkapkan, telah menginventarisasi pohon yang perlu perawatan dan melakukan serangkaian pemeliharaan terhadap pohon yang rentan. Salah satu bentuk pemeliharaan adalah pemangkasan dahan pohon.
"Pemangkasan dahan untuk mencegah pohon itu tumbang atau dahan patah. Jadi pohon yang sudah terlalu rimbun kami potong sebagian dahannya," ucap Roslina dalam Bandung Menjawab di Taman Sejarah Balai kota Bandung, Kamis (15/11/2018).
Menurutnya, pohon yang terlalu rimbun akan menerima bobot besar manakalah hujan besar turun. Jika pohon tidak mampu menahan beban itu, maka dikhawatirkan tumbang.
"Begitu pula dengan dahan. Kalau angin yang terlalu kencang menerpa dahan yang rapuh, khawatir akan patah dan bisa berbahaya," imbuhnya.
Hingga kini, Roslina sudah memangkas di 663 lokasi pohon. Jumlah tersebut terdiri dari 342 lokasi hasil pemantauan UPT Penghijauan dan Pemeliharaan Pohon. Selebihnya merupakan usulan dan permohonan dari masyarakat.
Kepala DPU Kota Bandung Arief Prasetya memastikan, selalu bersiaga manakala terjadi gangguan aliran air di jalur-jalur sungai di Kota Bandung. Kendati telah merawat di hampir seluruh saluran di Kota Bandung, DPU juga tetap siaga jika sewaktu-waktu terjadi ketidaknyamanan di masyarakat.
"Kita punya titik-titik pompa yang kalau terjadi genangan bisa langsung berfungsi. Kalau jauh dari titik pompa, kita akan kirim mobil pompa. Kalau tidak, ada pompa portable yang bisa diangkut kapan saja," jelas Arief.
Arief menambahkan, saat ini pihaknya selalu memantau 63 titik rawan genangan. Kendati wilayah Jalan Dr. Djunjunan (Pasteur) dan Jalan Pagarsih sudah tidak terjadi genangan, namun pihaknya tetap mengantisipasi kalau ada titik banjir baru. "Ada dua titik genangan baru, yaitu di Istana Sudirman dan Gang Tresna Pagarsih," katanya.
Sedangkan Kepala Bidang Penanggulangan Bencana pada Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Sihar Pandapotan menambahkan, pihaknya juga menyiagakan satuannya sebagai tim tanggap bencana.
Ada 160 petugas yang selama 24 jam siap terjun ke lapangan saat terjadi genangan akibat hujan deras. "Sebanyak 160 personel itu kita bagi ke lima pos. Empat pos di UPT, 1 di Mako (Markas Komando)," ungkap Sihat.
Tak hanya soal cileuncang, Diskar PB juga tanggap terhadap penindakan kebencanaan atau pertolongan darurat lainnya, seperti pohon tumbang, pertolongan hewan, dan berbagai bantuan lainnya. Warga Kota Bandung tinggal menghubungi 022-113 untuk mendapatkan pertolongan dinas ini."Setiap hari kami menerima rata-rata 150 laporan yang kami tindaklanjuti," ujar Sihat.
Editor: redaktur