DIDADAMEDIA, Bandung - Keberadaan komunitas Sunda Empire yang mirip dengan Keraton Agung Sejagat pimpinan Totok Santosa Hadiningrat dan Dyah Gitarja, diketahui terjadi pada 2018 lalu.
Hal itu dibenarkan Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Kota Bandung, Sony saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, Jumat (17/1/2020).
"Jadi Sunda Empire itu kejadiannya 2018. Sudah di tangani dari Kodim. Jadi ini mah latah kejadian yang di Purworejo itu. Ini kejadian 2018 itu di up lagi," katanya.
Keberadaan Sunda Empire pun, kata Sony belum terdaftar sebagai organisasi massa. Dengan kembali ramainya keberadaan kelompok Sunda Empire, Sony menelusuri kebenarannya.
"Mereka bukan ormas, tidak tidak terdaftar sebagai ormas. Kita bersama aparat Polisi dan TNI pasti akan memantau terus pergerakan-pergerakan seperti itu," ucapnya.
Sementara itu Pasiter Kodim 0618 BS Mayor Faisal Efendi mengatakan komunitas Sunda Empire tersebut memang pernah ada di Kota Bandung. Bahkan Kodim pernah menegur keberadaan komunitas tersebut karena menggunakan pakaian yang mirip dengan seragam militer.
"Iya (pernah di tegur). Untuk kejelasannya langsung ke staf Intel yah. Karena mereka yang berkaitan langsung," kata Faisal saat ditemui di Mapolrestabes usai Apel Kebencanaan, pagi tadi.
Ia menegaskan tidak bisa mendirikan atau mendeklarasikan negara di dalam negara. Hal tersebut berbenturan dengan undang-undang.
"Hal itu tidak dapat di tolerir. Kalau ada berhadapan dengan kami," singkatnya.