Sudah Nyoba Ketan Bakar Kekinian? Coba Singgah ke Sini

sudah-nyoba-ketan-bakar-kekinian-coba-singgah-ke-sini . (Tri Widiyantie/PINDAINEWS)

DIDADAMEDIA, Bandung - Bagi para pemburu kuliner pagi, coba menu yang satu ini. Mulai dari aneka bubur, soto hingga cemilan khas Bandung yakni ketan dengan macam-macam toping hadir di Mangkuk Pagi by Sambara, Jalan Trunojoyo. Santapan tersebut tersaji lengkap mulai pukul 06.30 sampai 11.00 WIB.

Bagi pecinta makanan berkuah, tersedia menu soto dan ada dua varian yakni Soto khas Makasar dengan nama Trusa dan Truyam. Menu Trusa sendiri adalah Soto Makasar dengan isi daging sapi yang diolah menggunakan beragam rempah. "Kami juga memberikan cengkeh untuk kesan hangat saat menyantapnya.

Bahkan untuk menu SotoTruyam, kami gunakan safron, itulah yang akhirnya menu Truyam ini dikatakan Soto Makasar ala Timur Tengah," jelas Kimung Selaku Chef Mangkuk Pagi by Sambara.

Selain Soto, ada lagi menu unik yang menjadi cemilan favorit yaitu ketan bakar dengan beragam toping. Ketan Bakar ala Mangkuk Pagi by Sambara tersebut disuguhkan mulai dari toping oncom, fla durian, ayam pindang, cincang sapi, serundeng, dan rasa lainnya.

Disamping ingin melestarikan panganan asli Sunda, Mangkuk Pagi by Sambara juga ingin memberikan sentuhan kekinian pada makanan-makanan khas. "Ketan Bakar ini lumayan jadi favorit, selain menyediakan toping klasik. Kita juga menyediakan toping kekinian yang menjadi inovasi dari kami," ungkapnya.  

Dijelaskan Irmansyah selaku Restaurant Manager, menu Mangkuk Pagi tersebut awal dilaunching pada 25 Desember 2019 lalu. "Alhamdulillah responsnya bagus dan beberapa menu menjadi favorit pengunjung," akunya.

Dan yang membuat menu Mangkuk Pagi by Sambara digemari yakni adanya aneka bubur yang tersaji mulai dari bubur kacang hijau, bubur ketan hitam, bubur sumsum, bubur Thailand, bubur Manado sampai bubur Hanjeli pun hadir.

"Untuk bubur kita memiliki banyak pilihan, bahkan kami juga menyajikan bubur Hanjeli asli Jawa tengah. Bubur tersebut mengolah biji hanjeli dan gula merah. Dan ini termasuk makanan unik juga disini, karena saat ini sudah jarang sekali menemukan bubur Hanjeli," tambah Kimung.

Yang pasti, semua yang dihadirkan merupakan racikan tradisional yang dikombinasikan lewat olahan kekinian. Namun, untuk basic dari bumbu dan bahan-bahannya sendiri masih menggunakan olaharan rerempahan alami. "Tidak salah jika kita menyantapnya akan terasa cita rasa alami dari khas racikan priangan," tandasnya.

Editor: redaktur

Komentar