Innalillahi... Sang Manajer Itu Akhirnya Berpulang

innalillahi-sang-manajer-itu-akhirnya-berpulang Achmad Hidayat, Asisten Manajer Persib periode 1985-2000. (Dok PINDAINEWS)

DIDADAMEDIA, Bandung - Bagi Persib, sepertinya Januari 2020 merupakan momen yang haru biru. Pasalnya, pada Rabu (8/1/2020), skuad Pangeran Biru kehilangan seorang manajer terbaik sepanjang masa.

Achmad Hidayat, Asisten Manajer Persib periode 1985-2000, pagi ini, sekitar pukul 07.45 mengembuskan nafas terakhirnya di kediamannya, Jalan Bangreng 21 Turangga Bandung, setelah mengidap sakit parah.

Di rumah duka, terlihat para living legend Maung Bandung. Antara lain, Sobur, Anwar Sanusi, Jajang Nurjaman, Yusuf Bachtiar, Adeng Hudaya, Sutiono Lamso, Yudi Guntara, Aris Munandar, dan lainnya, termasuk pelatih legendaris, Indra M Thohir.

Mereka hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Babay, sapaan akrab mendiang Achmad Hidayat.

"Pak Babay adalah sosok yang luar biasa. Beliau benar-benar memberikan segalanya, 100 persen bagi tim (Persib)," tandas Indra M Thohir membuka pembicaraan, di rumah duka.

Pelatih terbaik AFC 1995 ini menilai Babay sebagai sosok panutan bagi tim. Itu karena, jelas dia, Babay membangun kultur tim secara kekeluargaan dan keterbukaan.

Hal itu, lanjutnya, membuat Persib tidak hanya memiliki hubungan emosional yang kuat, baik antar-pemain, tim secara keseluruhan, manajemen, maupun bobotoh.

"Pak Babay membangun itu atas dasar Persib adalah milik warga Jabar. Karenanya, rasa memiliki Persib begitu besar sehingga pemain pun tampil sepenuh hati," papar Thohir.

Adeng Hudaya mengiyakan pernyataan Thohir. Legenda Persib ini menganggap Babay sosok yang tidak hanya berperan sebagai seorang leader. "Bagi kami, para pemain, Pak Babay ibarat ayah, sosok yang mampu membimbing dan meyatukan para pemain," kenang Babay.

Asep Sumantri, mantan Persib lainnya mengimbuhkan, posisi Achmad Hidayat memang sebagai Asisten Manajer. Namun, Achmad Hidayat mendapat kepercayaan 2 Walikota Bandung, saat itu, Ateng Wahyudi dan Wahyu Hamidjaya, untuk mengurusi kebutuhan tim, baik teknis maupun non-teknis.

"Jadi peran Pak Babay sangat sentral. Bagi kami, beliau sosok yang terbaik," ucapnya.

Selama sekitar 15 tahun menangani Persib, Babay mempersembahkan 4 gelar. Tiga di antaranya, jawara Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1986, 1990, dan 1994.

Saat format kompetisi berubah menjadi Liga Indonesia (Ligina) pada 1995, Babay sukses membawa Persib menjadi kampiun.

Kepergian Achmaf Hidayat melengkapi keesdihan Persib. Bagaimana tidak, pada 4 Januari 2020,  Manajer Persib 2001-2003, Gugum Gumbira, juga dipanggil Tuhan.

Gugum Gumbira meninggal dunia, Sabtu (4/1/2019) pukul 01.56. Meninggal di RS Santosa Bandung.

Gugum merupakan sosok yang menghadirkan pemain dan pelatih  mancanegara pertama sebagai anggota Skuad Persib era kompetisi Liga Indonesia (Ligina).

Mereka yaitu kuartet Polandia menjadi skuad Persib, Piotr Orlinski (play maker), Maciej Dollega (striker), Marius Majiec Muharski (kiper), dan Marek Andrejz Sledzianowski, sebagai arsitek pada Liga Indonesia (Ligina) IX.

Pasca pemecatan Marek Andrejz Sledzianowski, karena gagal memberi hasil terbaik, Gugum menghadirkan pelatih asal Chili,  Direktur Teknik, Juan Paez, sebagai arsitek Pangeran Biru.

Selama memimpin Persib, Gugum yang menggantikan Askary Wirantaatmadja, terkenal sebagai sosok yang tegas dan berkeinginan kuat.

Selamat jalan Achmad Hidayat dan Gugum Gumbira...

Editor: redaktur

Komentar