Soal Banjir KBB, Wagub Jabar: Jangan Saling Menyalahkan

soal-banjir-kbb-wagub-jabar-jangan-saling-menyalahkan Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau lokasi banjir di Kecamatan Ngamprah, KBB. (Humas Pemprov Jabar)

DIDADAMEDIA, Bandung Barat - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta semua pihak untuk tidak saling menyalahkan atas banjir bandang di Kabupaten Bandung Barat khususnya yang terjadi di Kampung Lebaksari, Desa Mekarsari, Ngamprah.

Banjir bandang yang menghancurkan 78 rumah ini juga berdekatan dengan lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Menurut Uu, saat ini yang terpenting adalah menolong warga terdampak banjir dan mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Penyebab banjirnya belum pasti karena perlu pendalaman teknis, tapi intinya jangan saling menyalahkan satu sama lain dan harus mencari solusi agar kejadian serupa tak terulang yang berakibat masyarakat dirugikan," ujar Uu saat meninjau lokasi banjir dan posko bantuan di area underpass Kampung Lebaksari, Kamis (2/1/20).

Dalam tinjauan tersebut, Uu turut didampingi Bupati Bandung Barat Aa Umbara dan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra.

Adapun Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar dan Pemda Kab. Bandung Barat bergerak cepat mengatasi dampak banjir dengan menerjunkan BPBD bersama tim kesehatan.

Pantauan di lokasi, sebagian masyarakat terdampak banjir masih bertahan di tenda darurat dengan bantuan logistik seperti makanan, selimut hingga obat-obatan, yang sudah tersedia.

Uu pun meminta masyarakat untuk tetap tenang karena pemerintah selalu ada dan siap membantu. "Bantuan Pemprov sudah sesuai yang dibutuhkan yang utamanya sekarang adalah logistik, pakaian, dan seragam sekolah termasuk dari Pemda KBB juga yang sudah bertindak cepat dan dampak banjir sudah diatasi termasuk langkah ke depannya," ujar Uu.

Uu menambahkan, pihaknya juga telah melakukan komunikasi dengan PT KCIC dan memastikan bahwa bila banjir ini disebabkan oleh proyek kereta cepat, maka PT KCIC akan menjamin semua kerugian masyarakat.

Meski begitu, laporan yang Uu terima menyebutkan bahwa sampah yang menyumbat drainase turut menjadi penyebab banjir. "Ya intinya sedang dikaji penyebabnya, dengan perusahaan sudah ada komunikasi dan akan memberikan bantuan dengan cepat," katanya.

"Bapak Bupati (KBB) juga akan ada kebijakan baru tentang pembangunan di KBB. Masyarakat yang merasa rugi ekonomi akibat banjir ini akan diganti rugi oleh KCIC asalkan kerugian sesuai realita," ujar Uu Uu.

Dirinya pun mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga dan lebih peduli lagi terhadap lingkungan. "Masyarakat harus lebih peduli lingkungan jangan buang sampah sembarangan, karena setelah di cek sampah banyak sekali di aliran drainase," tambahnya.

Bupati Bandung Barat Aa Umbara sementara itu menuturkan, pihaknya telah mengadakan rapat pada Kamis (2/1) pagi bersama PT KCIC dan Wijaya Karya terkait penyelesaian masalah banjir.

Hasil rapat tersebut, diputuskan bahwa PT KCIC akan membersihkan sampah yang menumpuk di saluran drainase. Aa pun berharap solusi yang ditemukan nantinya bisa menyetop banjir yang baru pertama kalinya terjadi di daerah tersebut.

"Tentunya sekarang tidak saling salahkan. Intinya KCIC cepat tanggap tadi pagi juga sudah diputuskan bagaimana agar ini tidak banjir kembali, sekarang (solusi) sudah mulai dikerjakan," tutur Aa.

Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra berujar, pihaknya pun akan meminimalisasi sumber air yang ada di underpass atau mengurangi sumber air yang datang dengan memasang beberapa saringan.

Langkah berikutnya, lanjut Chandra, bila tetap ada genangan saat hujan lebat maka pihaknya akan menyiapkan pompa air berukuran besar. Menurutnya, yang terpenting adalah tidak ada masyarakat yang dirugikan. "Bantuan juga ada, sudah kami siapkan. Sekarang sedang kami data bersama Pak Kades (kepala desa)," tutup Chandra.

Editor: redaktur

Komentar