Manajer Persib Era Perserikatan dan Ligina Terbaring Tak Berdaya

manajer-persib-di-era-perserikatan-dan-ligina-terbaring-tak-berdaya Achmad Hidayat. (Istimewa)

DIDADAMEDIA, Bandung - Bagi para penyuka dan pecinta Persib, nama Achmad Hidayat bukanlah sosok yang asing.

Babay, sapaan akrabnya, merupakan Manajer Pangeran Biru pada masa kompetisi Perserikatan. Kemampuannya memanajeri Pangeran Biru patut mendapat acungan jempol.

Bersama pria kelahiran 4 Februari 1952 itu, Persib sukses menjadi kampiun perserikatan pada 1986, 1990, dan 1994, yang merupakan musim terakhir Kompetisi Perserikatan, dan kemudian berganti menjadi Liga Indonesia (Ligina) I Dunhill pada tahun berikutnya.

Hebatnya, pada musim pembuka Ligina I, yang menggabungkan tim-tim perserikatan dan Liga Sepak Bola Utama (Galatama), Babay sukses menyandingkan gelar Juara Perserikatan dan Ligina I.

Saat itu, pada laga final dj Stadion Utama (sekarang Stadion Gelora Bung Karno-GBK), Maung Bandung menekuk Petrokimia Putra 1-0 berkat gol Sutiono Lamso.

Namun, sekitar 2004, Babay tidak lagi menjadi manajer Persib. Posisinya diganti Askary Wirantaatmadja, yang kemudian, diisi Gugum Gumbira, sebelum kini dijabat Umuh Muchtar.

Namun, saat ini, kondisi Babay terbaring lemas di kediamannya, Jalan Bangreng 21 Turangga Bandung.

"Sejak 2015, Bapak terkena diabetes," tandas Gintawati Saribanon, putri tunggalnya, di kediamannya, Jalan Bangreng 21 Turangga Bandung., Selasa (31/12/malam).

Ginta, sapaan akrab Gintawati, mengatakan, pada 2019, Babay terdiagnosa terserang ginjal. Kondisinya kesehatannya terus turun. "Mohon doanya untuk Bapak," lirih Ginta menutup pembicaraan.

Editor: redaktur

Komentar