DIDADAMEDIA, Bandung - Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung memiliki fasilitas canggih dan modern, namun mengesampingkan sisi eksklusif karena komitmen menaruh keberpihakan kepada masyarakat berpenghasilan rendah.
"Kalau RSKIA ini kan milik Pemerintah jadi di bentuk dan di bangun untuk melayani masyarakat, terutama pasien menengah kebawah. Meski begitu juga kita tidak menghilangkan pasien yang mampu," ungkap Direktur RSKIA Kota Bandung, Taat Tagore, Selasa (31/12/2019).
Ia menjelaskan kenapa pihaknya juga tidak hanya khusus melayani pasien tidak mampu saja. Pasalnya, penghasilan dari kelas 1 keatas bisa subsidi silang untuk kelas 2-3 dan juga untuk kesejahteraan SDM.
"Kalau semuanya yang kita layani hanya BPJS praktris SDM nya tidak akan betah karena kalah bersaing dengan tempat lain. Misal, sekali operasi digajinya jutaan untuk tempat atau rumah sakit lain. Nah, kalau kita tetap 500 ribu atau bahkan kurang, bisa kebayang di sini tidak akan total," paparnya.
Perihal fasilitas pun ia menambahkan, bagaimana RSKIA tersebut dirancang sedemikian rupa untuk kenyamanan pasien. "Yang paling penting itu tata udaranya dan itu memang kita desain untuk mengurangi angka infeksi sedikit mungkin kalau perlu 0 persen tidak ada infeksinya," akunya.
Disamping itu juga, desain dinding-dindingnya dari fanel dengan anti bakteri. Baginya dari keseluruhan penataan dan kenyamanan yang dibuat yang paling penting adalah tata udaranya. "Tata udaranya harus memenuhi kaidah atau persyaratan, dan dari kamar operasi kita Insya Allah sudah merujuk ke situ," tambahnya lagi.
Lebih jauh ia juga membeberkan seluruh fasilitas yang dimiliki RSKIA, berikut fasilitas-fasilitas unggulan RSKIA Kota Bandung antara lain Laboratorium.
"Laboratorium rumah sakit ini terbilang sangat canggih, sebab fasilitasnya melibatkan teknologi informasi dan mesin-mesin robotik. Tujuannya meminimalisir kesalahan penandaan atau labelling. Ini mungkin salah satu yang tercanggih di Indonesia," ujar Taat.
Ada juga Ruang radiologi, dimana area ini dilengkapi dengan kemampuan Angiografi, MRI, CT-scan, mamografi, hingga X-ray robotik. "X-ray ada dua, ada juga panoramic untuk gigi. Ini salah satu yang tercanggih juga karena bisa rekonstruksi akibat kecelakaan. Kalau kecelakaan kan bentuk giginya nggak karuan, ini nanti bisa rekonstruksi, reposisi," tuturnya.
Mengingat proses berobat yang mungkin memakan waktu tidak sebentar RSKIA Kota Bandung memiliki ruang tunggu yang luas. Dimana rumah sakit ini menyediakan ruang tunggu yang luas dan nyaman. Ada 200 kursi yang dapat menampung 600 pengunjung. Sistem antrian juga akan diatur secara online sehingga warga tak perlu lama-lama mengantre di loket. "Kita punya 22 poli atau ruang periksa, dan 2 poli gigi," katanya.
Dilengkapi juga dengan ruang farmasi, dimana sistem farmasi rumah sakit ini telah dilengkapi dengan pneumatic tube yang terkoneksi dengan sistem komputerisasi. Area farmasi terletak di lantai dua. "Pasien nantinya tak perlu lagi bolak-balik ke ruang farmasi. Dokter tinggal kasih resep, petugas nanti akan masukkan ke pneumatic tube lalu dikirim ke tiap ruangan di tiap lantai," akunya.
Bahkan ada poli eksekutif dan rehabilitasi medik, poli ini dikhususkan untuk perawatan VIP dengan ruang perawatan kelas atas yang berlokasi di lantai 3. Di lantai ini juga ada fasilitas rehabilitasi medik untuk fisioterapi. "Kita punya ada 5 tempat rehabilitasi medik, yaitu terapi okupasi, terapi modalitas, gym, terapi wicara, dan bengkel protesa untuk membuat kaki atau tangan palsu," jelasnya.
Sementara untuk Intensive Care Unit (ICU) Rumah sakit ini telah dilengkapi dengan 10 unit ICU, 8 High Care Unit, dan 4 Cardiac Intensive Care Unit yang telah memenuhi standar Peraturan Menteri Kesehatan. Selain itu, ada pula 15 unit NICU untuk bayi baru lahir dan 3 unit Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Dan juga hadir Area Bedah Sentral, area yang berada di lantai lima ini memiliki 9 ruang operasi dengan kelengkapan yang sangat canggih. Selain itu ada 20 tempat tidur untuk pemulihan operasi.
Sedangkan untuk area bersalin, area ini berada di lantai 8 yang menyediakan 30 tempat tidur untuk persalinan. Ada pula 10 tempat tidur untuk persalinan darurat."Jadi sekarang kita sudah siap kalau ada ibu-ibu di Kota Bandung yang mau lahiran 40 orang secara serentak," ujarnya.
Selain itu, ada banyak fasilitas dan fitur rumah sakit yang tak kalah canggih. Jajaran rumah sakit hingga saat ini sedang menempuh prosedur administratif seperti izin rumah sakit dan izin operasional agar bisa segera beroperasi.