DIDADAMEDIA, Jakarta - Pengunjung Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK) Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur melonjak saat berlangsung gerhana matahari cincin, Kamis (26/12/2019) siang.
"Jumlah pengunjungnya berkisar 1.000-an lebih atau meningkat dari situasi normal sekitar 300 hingga 700-an pengunjung," kata Humas PP IPTEK TMII, Delia Fitri Sarah di Jakarta.
PP IPTEK bersama Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hari ini menyelenggarakan pengamatan gerhana matahari cincin (GMC) di dak atap Lantai 3 Gedung PP IPTEK pukul 10.30-14.30 WIB.
Meskipun menjadi fenomena alam yang rutin terjadi setiap tahun, namun gerhana matahari kali ini tak selalu melintasi wilayah yang sama.
Sejak pukul 10.00 WIB pengunjung dari kalangan keluarga berdatangan dari wilayah Jabodetabek. Bahkan ada pula rombongan pelajar dari Banyumas, Jawa Tengah, hingga Sumatera Selatan.
"Antusiasme masyarakat cukup tinggi hari ini untuk mengunjungi PP IPTEK," katanya.
Tingginya tingkat kunjungan pada fasilitas edukasi teknologi nasional itu juga dipengaruhi oleh masa libur sekolah dan cuti kerja Natal 2019.
Untuk menyaksikan gerhana matahari, pengunjung harus membayar tiket masuk PP IPTEK seharga Rp 16.500 per orang.
Selanjutnya pengunjung diarahkan ke lantai 3 atau atap gedung untuk mengisi data diri serta menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke petugas registrasi untuk ditukar dengan kaca mata anti-UV.
"Jumlah kaca matanya memang kurang dari jumlah peserta. Kami hanya menyiapkan 200 kaca mata matahari, jadinya gantian pakainya," kata Delia.
Usai mengenakan kaca mata pengaman, peserta diarahkan mengantre di barisan menuju empat unit teleskop pengamatan gerhana.
Salah satu pengunjung, Iskandar (34) mengaku senang bisa menyaksikan puncak gerhana matahari tepat pukul 12.36 WIB.
"Kebetulan saya mau ajak liburan anak-anak. Jadi saya sempatkan datang ke sini bisa lihat GMC. Senang juga bisa tepat waktunya," kata warga Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat itu.