DIDADAMEDIA, Cianjur - Sekitar seribu kepala keluarga di Desa Karyamukti, Kecamatan Leles, Cianjur, Jawa Barat, mendesak dinas terkait di Pemkab Cianjur, segera membangun jembatan permanen di atas Sungai Ciderma yang setiap hari mereka lalui untuk beraktivitas sehari-hari termasuk anak-anak berangkat sekolah.
"Kalau melintasi sungai untuk sampai ke pusat kecamatan hanya sepuluh menit. Tapi kalau lewat jalan umum baru sampai setelah 2 jam perjalanan, ini sudah dijalani warga sejak puluhan tahun," kata Sartanu (40) tokoh pemuda Leles pada wartawan Selasa.
Ia menjelaskan, melintasi sungai bagi orang dewasa untuk beraktivitas mungkin sudah biasa, namun berbeda bagi anak sekolah setingkat SD dan SMP yang selalu diantar untuk menyeberang oleh orang tua setiap harinya, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti terbawa hanyut atau tergelincir.
Ketika musim penghujan tiba, tidak jarang ratusan anak sekolah terpaksa libur karena arus sungai dapat menghanyutkan siapapun yang melintas, meskipun selama ini, ungkap dia, belum pernah ada laporan warga atau anak-anak yang hanyut terbawa derasnya air sungai, namun warga tidak memiliki pilihan lain untuk melakukan aktifitas termasuk perekonomian.
"Kalau sudah musim penghujan, sebagian besar warga meliburkan aktivitas, termasuk meliburkan anak sekolah karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan. Ini sudah biasa ketika musim penghujan tiba karena kami pihak sekolah juga tidak mau mengambil risiko," kata Sartanu yang juga guru honorer di SMP Negeri Leles.
Selama ini, warga melalui desa dan kecamatan telah berkali-kali mengajukan pembangunan ke Pemkab Cianjur, namun hingga silih berganti kepala daerah, harapan tersebut tidak kunjung terkabul. Sehingga warga merasa belum merasakan kemerdekaan karena pembangunan yang tidak berpihak ke wilayah terujung yang berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi itu.
"Jangan sampai menunggu korban jiwa baru dibangun jembatan. Harapan kami dinas terkait di Pemkab Cianjur, segera membangun jembatan permanen untuk memudahkan aktivitas warga, khususnya anak-anak aman berangkat sekolah," katanya.
Sementara Plt. Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan pihaknya telah menugaskan sejumlah relawan dan dinas terkait untuk melakukan pendataan jembatan yang putus akibat bencana alam dan pengajuan pembangunan jembatan baru.
"Kami akan segera menindaklanjuti keinginan warga yang belum memiliki jembatan dan masih menggunakan sungai untuk melintas. Beberapa waktu lalu saya sudah tugaskan tim untuk melakukan pendataan, baik jembatan rusak atau pengajuan jembatan baru," katanya.
Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil pendataan yang dilakukan dinas terkait. "Kalau sudah ada data, kami akan prioritaskan pembangunan jembatan permanen," katanya.*