DIDADAMEDIA, Bandung - Sempat diwarnai kericuhan dan isu penggusuran pengamanan aset Tamansari untuk pembangunan rumah deret pada Kamis (12/12/2019) lalu, kini kondisi diharapkan semakin kondusif. Bahkan, Wali Kota Bandung berupaya terus membuka mediasi.
Isu adanya penggusuran lahan warga pun sempat diluruskan oleh pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3).
Bahkan pada saat bincang-bincang dengan media terkait pengamanan aset Tamansari tersebut, DPKP3 menjelaskan dengan rangkaian bukti dokumen bahwa aset RW 11 tersebut memang lahan Pemkot.
"Malahan sejak 2010 warga berhenti membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang artinya perihal pajak sudah menjadi tanggung jawab Pemkot dan pihak kami yang menyelesaikan," ungkap Kepala DPKP3, Dadang Darmawan.
Pada Kamis (12/12/2019) lalu tersebut DPKP3 berhasil mengamankan 17 bangunan yang menjadi aset Pemkot Bandung di RW 11 Kelurahan Tamansari untuk pembangunan rumah deret pada Kamis (12/12/2019) lalu.
Dari jumlah tersebut, 9 pemilik bangunan telah menyatakan setuju dengan pembangunan rumah deret. Hanya saja, diungkapkannya 9 KK warga RW 11 Tamansari masih bernegosiasi masalah uang kerohiman.
“Sekarang yang masih bertahan dan menolak itu 6 KK. Dari 6 KK, sebanyak 4 KK di antaranya yang mengajukan ke PTUN. Sementara 9 KK itu setuju program tetapi belum sepakat masalah uang kerohiman,” kata Kepala DPKP3, Dadang Darmawan.
Dadang juga menegaskan 176 KK warga RW 11 Tamansari sudah sepakat sejak awal untuk mengikuti program rumah deret. “Inventarisasi sejak 2017 sampai sekarang ada 83 PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) yang diajukan oleh warga yang mengikuti program, 83 PBB itu sekitar 176 KK,” katanya.
Menanggapi beredarnya informasi tentang puluhan KK yang bertahan, Dadang mengaku tidak memahami datanya bisa bertambah. Meski begitu, pihaknya terus mencoba memverifikasi data warga RW 11 Tamansari.
“Saya tidak tahu itu dari mana. Kalau warganya bertambah itu, jangan-jangan bukan warga RW 11 Tamansari. Itu yang harus kita validasi dan verifikasi lagi, tapi data yang sementara kita pegang ya itu,” ujarnya.
Dadang juga memastikan telah memberikan fasilitas penuh untuk merelokasi sementara warga RW 11 Tamansari. DPKP3 telah menyiapkan unit di Rumah Susun Rancacili untuk merelokasi warga yang terdampak.
Sekalipun tidak bersedia pindah ke Rancacili, Pemkot Bandunh tetap memberikan uang sewa kontrakan sebesar Rp26 juta dan warga sendiri yang mencari serta memilihkan tempat kontrakannya.
“Kami siapkan 16 unit ruangan di rumah susun rancacili, kemudian 5 ruangan untuk penyimpanan barang. Kita siapkan air, listrik juga bisa tinggal dengan nyaman. Transportasi juga kami siapkan fasilitasi. Ada juga yang tidak bisa pindah ke Rancacili dengan alasan tempat sekolah dan tempat kerja yang jauh. Ada 1 KK yang meminta pindah sementara ke Arcamanik,” katanya.
Oded Terus Membuka Mediasi
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyatakan selalu membuka diri untuk bermediasi dengan para warga RW 11 Kelurahan Tamansari. Termasuk dengan warga yang menolak program pembangunan rumah deret.
Oded sangat berharap, seluruh warga RW 11 Tamansari bisa mengikuti program rumah deret. Terlebih, program ini merupakan wujud komitmen untuk penataan kawasan kumuh sekaligus menyediakan hunian yang layak dan murah.
“Kalau sampai sekarang masih ada yang menolak, dari awal mereka memang sudah menolak. Itu disampaikan kepada teman-temannya akan tetap pada posisi menolak. Ya susah kalau memang sudah menolak kita juga tidak bisa memaksanya,” ucap Oded.
Meski begitu, Oded tidak akan menutup diri apabila warga yang menolak ingin bermediasi. Baginya, semua warga RW 11 Tamansari tetap memiliki hak yang sama sebagai warga Kota Bandung.
"Ya kalau mereka punya itikad baik tidak masalah. Sebagai orang tua kalau ada itikad baik mari kita duduk bersama. Kita bermediasi yang penting kondisi harus tetap kondusif jangan sampai ada lagi kericuhan yang terjadi,” ujarnya.
Oded memastikan, fasilitas tersebut berlaku bagi seluruh warga RW 11 Tamansari. Selain itu, Warga RW 11 yang setuju dengan program ini juga akan mendapat prioritas dan banyak keistimewaan ketika kembali menempati rumah deret.