DIDADAMEDIA, Bandung - Terkait ricuh yang dilakukan sekelompok orang saat penertiban di Tamansari Kota Bandung, Kamis (12/12/2019), Wali Kota Bandung Oded M Danial menjelaskan dilakukan secara tiba-tiba.
Menurut Oded, saat penertiban berlangsung tiba-tiba sekelompok orang bukan berasal warga 11, Kelurahan Tamansari, melakukan pelemparan kepada aparat.
"Mulai dilempari secara anarkis, sehingga demikian banyak korban yang terluka dari pihak Satpol PP dan Polisi. Kami menyampaikan permohonan maaf terhadap warga Kota Bandung maupun pihak-pihak lain yang merasa terganggu terhadap kegiatan pengamanan aset di wilayah Tamansari," katanya, Selasa (17/12/2019).
Oded menegaskan, tidak akan memberikan toleransi bagi oknum-oknum yang melakukan tindak kekerasan. Ode sedikit menjelaskan bagaimana mediasi telah berjalan cukup lama untuk penertiban di Tamansari.
Ia menuturkan dari 198 kepala keluarga di Tamansari, 176 di antaranya telah mengikuti program pemerintah, mereka sadar bahkan membongkar sendiri bangunan rumahnya. Tinggal 17 masa bangunan sisanya, mereka masih bertahan.
"Ini sesungguhnya Pemkot Bandung membantu untuk menata hunian kumuh agar menjadi layak huni bagi masyarakat. 200 pertama bangunan rumah deret tersebut pihak Pemkot akan kembalikan kepada masyarakat agar langsung ditempati oleh mereka," ucapnya.
Dengan jangka lima tahu kebijakan tersebut gratis hunian untuk masyarakat tersebut. Namun setelah lima tahun habis akan diberlakukan sewa yang murah. Oded mengaku sudah memikirkan dengan matang tentang kebijakan terhadap hunian untuk warga nantinya agar terjangkau.
Sementara itu Sahroni salah seorang warga RW 11, Kelurahan Tamansari, Bandung Wetan, berharap setelah pelaksanaan penertiban program pembangunan rumah deret. Kami sangat berharap sekali agar segera direalisasikan.
"Dengan demikian kami sangat berterimakasih kepada Pemkot Bandung dan SKPD Kota Bandung baik dari TNI, Kepolisian serta Satpol PP yang telah mendukung penertiban aset pemerintah ini," katanya.