DIDADAMEDIA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengemukakan bahwa kapal KM Sinpo 16 yang tenggelam di Pelabuhan Lewoleba, Kota Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan kapal komersial bukan kapal Tol Laut.
"Kapal KM Sinpo 16 bukan merupakan Tol Laut namun murni kapal komersial milik PT Mandala Sejahtera Abadi," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Kementerian Perhubungan, Kapten Wisnu Handoko, dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Kupang, Rabu.
Dia mengatakan hal tersebut untuk menjawab sekaligus mengklarifikasi informasi yang beredar bahwa kapal yang tenggelam di Pelabuhan Loweleba pada Selasa (10/12) sore merupakan kapal Tol Laut.
Wisnu menegaskan, KM Sinpo 16 adalah kapal komersial dan bukan kapal tol laut yang selama ini melayani konektivitas antawilayah di Tanah Air.
"Memang dulunya kapal KM Sinpo 16 pernah menjadi kapal perintis cadangan namun saat ini kapal tersebut adalah murni kapal komersial," katanya.
Dia menjelaskan, KM Sinpo yang bermuatan semen tenggelam ketika sedang melakukan bongkar cargo dengam crane kapal di Pelabuahan Lewoleba.
Kapal tersebut tenggelam akibat ditabrak kapal KM Maju 88 pada lambung kapal bagian depan sehingga air dengan cepat masuk ke dalam kapal yang mengakibatkan kapal miring ke kiri dan tenggelam.
Adapun pada saat kejadian, Kapal KM Sinpo 16 membawa muatan sebanyak 42.500 sak semen atau 1.700 ton. Muatan yang telah dibongkar sebanyak 3.325 sak, sementara sisa muatan yang masih ada di kapal berjumlah 39.175 sak, atau 1.567 ton.
"Namun dalam musibah tabrakan kapal ini tidak ada korban jiwa," katanya.