DIDADAMEDIA, Bandung - Turnamen sepakbola Kementrian International Football Championship (K-IFC) telah rampung, Tim Topskor Indonesia U-16 keluar sebagai juara.
Topskor Indonesia sukses mengalahkan SBAI Calci All Stars dengan skor tipis 1-0 dalam duel di Lapangan Progresif, Jalan Soekarno Hatta Bandung, Rabu (4/12/2019) malam.
Gol tunggal yang mengunci kemenangan Topskor dicetak Riski Praganta Ginting pada menit ke-74 atau pada perpanjangan waktu.
Selain juara K-IFC pada event tersebut Topskor Indoensia U-16 juga meraih juara Supermuda Cup. Tak hanya menyabet gelar juara, striker Topskor yang juga kapten tim, Nadhif Girasta Kosasih menjadi top skor dengan koleksi 9 gol.
Nadhif bersyukur berkat kontribusinya itu dia bisa mengantarkan timnya menjuarai dua event sekaligus. Tak hanya itu, secara pribadi gol-gol yang dibuatnya juga membuatnya menjadi top kor K-IFC.
"Alhamdulillah kita bisa juara walaupun lawan-lawan kita di antaranya ada tim dari luar. Secara pribadi saya beryukur juga karena bisa mencetak gol terbanyak di event ini. Tapi semua itu tak lepas dari kerja keras yang sudah diberikan oleh teman-teman semua," ujar Nadhif.
Nadhif mengatakan, kunci keberhasilan Topskor adalah kebersamaan, kekompakan, kerja keras dan doa. Sebab, tak dipungkriinya kalau kesuksesan yang diraih Topskor tidak lepas dari doa orang tua mereka.
"Untuk event ini kita hanya persiapan selama seminggu. Kunci dari keberhasilan kita adalah kebersamaan, kekompakan, kerja keras dan doa dari orang tua kita," sebutnya.
Dari 12 tim, empat di antaranya negara tetangga, Malaysia, Thailand dan Filipina, yang lolos ke babak final dan menjadi juara merupakan tim asal Indonesia. Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, mengatakan dengan adanya dua tim asal Indonesia yang masuk final membuktikan kalau sepakbola Indonesia sudah satu strip di atas negara-negara tetangga.
"Kita sudah buktikan, mereka yang datang kesini juga dari diklat terbaik dari negaranya, dan disini meskipun ada kekuatan berimbang kita menunjukkan kebolehan dengan final dari putra-putra lokal,"
"Kami harus makin pede , kita bisa. Jangan ragu dengan kekuatan asing, kita bisa. Jangan terlalu minder dengan lapangan. Di negara lain, lapangan bagus bagus, tapi kalau kita punya bakat lebih bagus lapangan nya yang cukup, yang lain kurang jangan usah minder," katanya.
Isnan berharap, lewat event bertaraf internasional ini talenta muda Indonesia yang sesungguhnya hebat dan kuat itu punya kesempatan menguji dan mematangkan diri lewat kompetisi. Kalau hanya kompetisi sekali dua kali tanpa diulang lagi pertandingan tampaknya akan ada kekurangan jam terbang.
"Sekarang sudah kita fasilitasi, bertemunya para jawara dari berbagai liga dan kompetisi di tanah air. Untuk menunjukkan kebolehannya, kalau mungkin di klub masing-masing atau akademi masing masing kurang kompetitif karena mitranya di bawahnya, kali ini berada di level yang sama dan sudah terbukti hasil pertandingan menunjukkan kelas yang sama dengan kualitas yang sama dan kemenangan yang tipis-tipis,"
"Membanggakan tinggal pemandu bakal melihat ini untuk diproses dan ditingkatkan kemahirannya ke jenjang yang lebih besar namanya timnas Indonesia," bebernya.
Dalam event tersebut, terpilih juga Ardi Ardiana (SBAI Calci All Stars) sebagai pemain terbaik dan tim Thailand sebagai tim terfairplay. Sedangkan Persib U-16 keluar sebagai runner up Supermuda Cup.