DIDADAMEDIA, Bandung - The 8th World Workshop on Oral Health and Disease in AIDS (WW8 AIDS), telah dilaksanakan dengan tuan rumah Indonesia, di Seminyak, Bali, 13-15 September 2019 lalu, untuk itu memperingati hari AIDS sedunia WW8 menggelar kegiatan bertajuk 'AIDS Walk Bandung 2019' di kawasan car free day (CFD), Dago, Minggu (1/12/2019).

"Kami menyelenggarakan AIDS Walk Bandung sebagai implementasi dari Deklarasi Bali 2019. Bahwa dokter gigi berkomitmen penuh untuk melawan stigma dalam pengobatan pasien HIV/AIDS," kata Ketua Komite Penyelenggara Lokal WW8 2019, Dr Irna Sufiawati drg. Sp. PM (K) Ph. D.

Dipaparkannya, adapun isi deklarasi Bali 2019 antara lain, pertama, bahwa peran para profesional dokter gigi adalah sebagal bagian yang tidak terpisahkan dari tim profesi kesehatan yang berkomitmen untuk mencapai tujuan UNAIDS.

Kedua, Pendidikan HIV pada mahasiswa kedokteran gigi dan petugas kesehatan gigi merupakan bagian yang terpenting dalam kurikulum kedokteran gigi untuk memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan yang cukup dan sikap yang sesual dalam menangani orang dengan HIV/AIDS.

"Ketiga, bahwa program kesehatan masyaralat perlu meyakinkan bahwa masyarakat mempunyai pengetahuan tentang HIV, untuk menormalisasian sikap orang dengan HIV/AIDS dan memahami peran petugas kesehatan gigi.

Riset Kesehatan Gigi dan Mulut dapat meningkatkan kualitas diagnosis dan perawatan orang dengan  HIV dan dapat dimanfaatkan sebogai basis evidens pendidikan Perlu dilakukan riset berkualitas agar tujuangtujuan UNAIDS tercapai," terangnya.

Acara yang mengusung tema 'Dokter Gigi Tanpa Stigma' tersebut juga memuat kegiatan sosial penyuluhan pemeriksaan gigi dan mulut gratis, hingga layanan tes HIV dan konseling gratis.

Selanjutnya, sebanyak 500 peserta yang terdiri dari aktivis, dokter gigi, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat yang peduli HIV/AIDS  melakukan aksi jalan kaki di CFD Dago Bandung.  Peserta membawa balon dan tulisan kampanye peduli HIV/AIDS.

Seperti di antaranya berbunyi 'Bandung Juara Tanpa Stigma', 'Dentist make the world a a better place', Jauhi Virusnya Bukan Orangnya', 'HIV Ada Obatnya', 'Ketahui Status HIV Sejak Dini', dan “Aku Peduli AIDS”. Disamping itu hadir juga aksi teatrikal dan hiburan lainnya.

"Ini merupakan event yang kami gelar untuk pertama kalinya dengan langsung terjun ke masyarakat. Disini kami mensosialisasikan untuk menekan angka pertumbuhan penderita AIDS. Bahkan, disini kami ingin tegaskan jika para dokter Gigi berkomitmen untuk ikut menangani penderita HIV/AIDS. Semoga event ini bermanfaat bagi warga Bandung khususnya, dan mengedukasi mereka untuk lebih produktif memeriksakan kesehatan Gigi dan Mulut," tandasnya.