Polisi, TNI dan Pemkot Bandung Kaji Hadapi Ancaman Radikalisme

polisi-tni-dan-pemkot-bandung-kaji-hadapi-ancaman-radikalisme Wakapolrestabes Bandung AKBP Dedi Suryadi memimpin apel tiga pilar. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi. ()

DIDADAMEDIA, Bandung - Polrestabes Bandung bersama Pemkot Bandung dan Kodim 0618 BS menggelar apel bersama di halaman Mapolrestabes Bandung, Kamis (28/11/2019).

Apel tiga pilar mengusung tema membangun kerjasama dan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan peran siskamling guna mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif menjelang Ops Lilin Lodaya 2019.

Wakapolrestabes Bandung AKBP Dedi Setiadi, menuturkan apel ini di gelar sebagai salah satu strategi dalam rangka menciptakan Bandung menjadi wilayah yang kondusif.

"Tentunya kami Polri tidak akan bisa bekerja dengan baik dan maksimal tanpa dukungan dengan dua pilar yang menjadi mitra kita," kata Dedi usai apel.

Dalam apel ini, juga angkat isu ancaman radikalisme. Bersama TNI dan Pemkot Bandung, Dedi menyebutkan Polrestabes Bandung tengah menyusun strategi untuk mengantisipasi masuknya paham radikal kepada masyarakat Kota Bandung.

Salah satunya dengan upaya menyamakan visi misi tiga pilar untuk menciptakan Kota Bandung yang aman.

Sementara itu, Kasdim 0618/BS, Letkol Inf Momon Suryaman menyebutkan dalam apel yang diikuti para Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta para lurah ini, untuk kembali menghidupkan siskamling.

Dengan dimaksimalkan siskamling, bisa menjadi garda terdepan untuk mendeteksi segala bentuk ancaman yang ada.

"Dan kami pun dalam hal ini sebagai kodim melaksanakan kerjasama di lapangan Babinsa menggiatkan lagi siskamling dan upaya-upaya komunikasi sosial dengan aparat dan tokoh agama dan masyarakat," ucapnya.

"Fungsinya siskamling untuk tanggap cepat. Begitu ada kejadian maka pos kamling itu melaporkan kepada pihak kepolisian jadi gejala dini itu teratasi," sambung dia.

Sementara itu Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, mengatakan dengan telah terbangunnya sinergitas tiga pilar, perlu juga dibangunnya komunikasi yang baik.

"Intinya ke depan tadi bagaimana kita membangun komunikasi masalah itu timbul karena kurangnya komunikasi. Mudah-mudahan sinergitas tiga pilar ini dilanjutkan dengan komunikasi semua komponen masyarakat untuk sedini mungkin mendeteksi kalau memang ada hal-hal yang rawan terhadap radikalisme atau apapun," ucapnya.

Editor: redaktur

Komentar