DIDADAMEDIA, Bandung - Program memelihara anak ayam untuk siswa sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP) yang diusung Wali Kota Bandung, Oded M Danial, dinilai akan menggangu para siswa didik.
Disampaikan Sekertaris Dewan Pendidikan Kota Bandung, Irianto, bila Pemkot Bandung serius dengan program pemeliharaan anak ayam, bahkan akan memasukanya dalam kurikulum, akan bertentangan dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Sebaiknya dipertimbangkan lagi, pemikiran Menteri baru Nadiem Makarim juga lagi mikir sedarhanakan kurikulum. Ini pelihara ayam," kata Irianto, saat dihubungi, Minggu (24/11/2019).
Dampak dari program ini, jika dimasukan kepada kurikulum bakalan menjadi kacau. Pasalnya program ini dinilainya hanya karena kegemaran Wali Kota.
"Saya pikir sebagai kepala daerah punya keinginan tidak masalah. Tapi Ini dampaknya kemana-mana. Kalau masuk kurikulum dampak yang pertama kurikulum bisa jadi kacau," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dispangtan Kota Bandung Gingin Ginanjar mengatakan, pembagian anak ayam kali ini mencapai 2.000. Dana pengadaan anak ayam didapat dari anggaran CSR Bank BJB.
Dalam pembagian anak ayam akan disimpan di sekolah, tapi ada juga sebagian yang dibawa ke rumah. Ayam-ayam ini nantinya tetap akan dimonitor oleh Dispangtan termasuk pemberian vaksin.
"Nanti dilaporkan bagaimana kondisi dan perkembangannya (anak ayam). Para siswa sewaktu-waktu harus membawa anak ayam juga ke sekolah untuk cek kesehatan," kata Gingin.