DIDADAMEDIA, Bandung - Distribusi logistik Pilkada yang kerap telat, bakalan disoroti Bawaslu Jabar pada Pilkada 2020 nanti. Mereka juga akan mengantisipasi kejadian terulang banyaknya petugas meninggal dunia di Pilkada 2020 mendatang.
"Kita akan sisir, dimana problemnya. Misalnya jangan sampai soal logistik yang kemudian ketika tertunda menyebabkan pengawas harus begadang menunggu dan lain sebagainya," ucap Ketua Bawaslu Jabar Abdullah saat dihubungi, Jumat (22/11/2019).
Abdullah mengatakan keterlambatan logistik pemilu memang menjadi salah satu faktor yang bisa menyebabkan masalah di petugas. Karena petugas harus menunggu hingga logistik tiba di TPS atau di tempat penghitungan suara.
"Kita belajar dari Pileg dan Pilpres kemarin. Mulai kami intensifkan menilai titik bebannya di mana. Apakah kemudian mereka stand by karena menunggu ketidakpastian ketika distribusi logistik, jadi banyak yang mulai begadang," kata dia.
Selain soal logistik, proses penghitungan juga dapat menjadi masalah. Pada Pileg dan Pilpres lalu, banyaknya surat suara yang harus dihitung menjadi persoalan sehingga petugas kelelahan.
Untuk itu, pada Pilkada 2020 nanti, dia berharap proses rekap tidak menimbulkan banyak masalah. Sebab, Pilkada di Jabar hanya akan dilakukan di 8 Kabupaten dan Kota di Jabar.
"Saya kira karena konten rekapnya juga paling hanya tiga atau empat pasangan calon, jadi membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama," katanya.