DIDADAMEDIA - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menilai pasar modal syariah sudah mulai menjadi pilihan investasi bagi masyarakat seiring semakin meningkatnya jumlah investor di pasar modal syariah.
"Dalam lima tahun terakhir, investor syariah meningkat 2.232 persen. Dari 2.705 investor di akhir 2014 menjadi 62.840 investor per Oktober 2019 dengan tingkat keaktifan 32 persen. Hal tersebut menunjukkan pasar modal syariah sudah mulai menjadi pilihan investasi masyarakat," ujar Inarno saat pembukaan Sharia Investment Week 2019 di Gedung BEI, Jakarta, Kamis.
Inarno menuturkan, di Tanah Air, investor di pasar modal syariah saat ini berkembang pesat dengan terus bertambahnya investor baru.
"Selama 2019, investor saham syariah baru mengalami peningkatan 41 persen dibandingkan tahun lalu," kata Inarno.
Sharia Investment Week 2019 sendiri merupakan ajang penghargaan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) selaku Self Regulatory Organisation (SRO) di pasar modal.
Penghargaan diberikan terhadap seluruh insan di pasar modal syariah Indonesia termasuk didalamnya anggota bursa Shariah Online Trading System (SOTS), serta seluruh pihak terkait yang telah memberikan kontribusi terhadap pasar modal syariah di Indonesia.
Selain jadi ajang penghargaan, kegiatan tersebut juga diwarnai sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat baik investor maupun calon investor pasar modal syariah.
Kegiatan Sharia Investment Week 2019 akan berlangsung selama tiga hari dari 21-23 November 2019 di Gedung BEI, Jakarta, dengan tema "Pemilihan investasi yang tepat di pasar modal syariah, filantropi Islam, fintech dan masa depan pasar modal syariah".