Bagi Emil, pahlawan di era 4.0 ini bukan lagi ada di dimensi kebebasan (memperebutkan kemerdekaan), tetapi ada di dimensi kemajuan. Dia menamakannya pahlawan digital. Menurutnya, pahlawan digital ini mampu menjadi penghubung antara masalah yang terjadi di masyarakat dengan solusinya.

"Saya melihat pahlawan digital adalah kesempatan emas bagi generasi milenial  sekarang ini, karena tidak dimiliki oleh generasi sebelumnya," kata Emil saat memberikan tausiyah pada Gerakan Subuh Jamaah Nasional (GSJN) di Masjid Salman ITB Bandung, Sabtu (3/11/2018). 

"Pahlawan digital ini adalah konektor, penghubung antara masalah dengan solusi, berbasis teknologi digital," lanjutnya dalam siaran pers yang diterima DIDADAMEDIA, Sabtu (3/11/2018).

Emil mencontohkan, situs donasi kemanusiaan kitabisa.com yang mampu menghimpun sumbangan sebesar Rp4,5 miliar untuk Rohingya hanya dalam waktu empat hari, merupakan salah satu terobosan pahlawan digital yang patut ditiru.

Ada pula aplikasi ojek online Gojek, juga aplikasi yang mempromosikan masakan ibu-ibu yang tidak punya warung. Pencetus-pencetus kemajuan teknologi itulah uang dimaksudkan Emil sebagai pahlawan digital.

"Pahlawan hari ini beda dengan dulu, bukan perang-perangan lagi. Sekarang pahlawan bukan dimensi kebebasan, tapi dimensi kemajuan," kata Emil.