PMKS Lebih Bermanfaat dari Pada Bangun Kolam Renang

pmks-lebih-bermanfaat-dari-pada-bangun-kolam-renang Daddy Rohanadi, Anggota Komisi IV, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat.. (net)

DIDADAMEDIA, Bandung - Terkait dengan pembangunan kolam renang di rumah dinas Gubernur Jabar Ridwan Kamil, banyak menuai kritikan. Salah satunya, anggota komisi IV, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat, Daddy Rohanadi.

Daddy mengatakan, dari pada membangun kolam renang, lebih baik anggarannya di gunakan untuk masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

"Misalnya untuk penanggulangan PMKS, akan lebih efektif," kata Daddy saat dihubungi, Minggu (17/11/2019).

Selain PMKS, bisa juga untuk dialokasikan membuat sumur-sumur di beberapa daerah Jawa Barat yang selalu mengalami masalah kekeringan jika musim kemarau datang. Langkah-langkah tersebut dirasakan dia akan lebih tepat sasaran.

"Bantu lah daerah irigasi, buat saluran air, Jawa Barat bagian utara itu, kalau ujan kebanjiran, kalau kering kekeringan," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, menurut Emil, sapaan lain gubernur Jabar, anggaran untuk pembangunan rumah dinas gubernur, tidak menghamburkan uang negara.

"Pertama tidak menghamburkan uang negara, (penggunaan anggaran) sesuai kebutuhan. Yang kedua yang namanya semua urusan pakuan memangakan berlangsung setiap tahun, karena ini bangunan bersrjarah yang harus dirawat disempurnakan,” ucap Emil di Gedung DPRD Jabar,Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (15/11/2019).

Emil berkilah para pendahulunya, atau gubernur Jabar sebelumnya banyak juga melakukan melakukan pembenahan dan penambahan fasilitas. Menurut dia para gubernur sebelumnya sudah pernah membangun masjid dan gedung olahraga.

"Gubernur yang dulu membangun fasilitasmasjid. Dipake solat jumat sama warga saking besarnya. Gubernur berikutnya, membangun gedung olahraga. Bentuknya gedung bukan lapangan, saking besarnya dizona olahraga. Ada lapang tenis, basket, fasilitas fitness dan sebagainya. PakAher (Ahmad Heryawan) membuat macam-macam,” kata dia.

Ridwan Kamil pun menyebut sudah 20 tahun gedung pakuan tidak dilakukan renovasi. Maka, dia menyetujui anggaran untuk perawatan saja.

Sementara untuk penambahan fasilitas olahraga, seperti kolam renang dilakukan sesuai kebutuhan. Apalagi, ada juga anggaran untuk memperbaiki jalan di sekitar Gedung Pakuan yang bisa bergunauntuk masyarakat.

"Saya ga hapal detilnya karena mata anggaran yang di pakuan itu banyak. Jadi kalau mau detil ya tanya kontraktornya. Anggarannya itu ada buat aspal, ada buat perbaikan taman di tengah. Jadi, kegiatan anggaran itu satutapi kegiatannya satu. Salah satunya kolam renang," katanya.

Emil mengungkapkan, pembuatan kolam renang di rumah dinas (Gedung Pakuan) yang menelan anggaran miliaran rupiah untuk terapi cedera. Hal itu sesuai saran dari dokter yang tidak membolehkannya berolahraga berat.

“Kebutuhannya sangat nyata. Saya itu kaki saya cedera yang kiri. Dokter menyarankan supaya bisa fit bagi gubernur Jabar, tidak boleh lagi berolahraga yang sifatnya impact (langsung ke kai) seperti lari, loncat-loncat dan sebagainya. Harus terapi dengan yang namanya berenang,” katanya.

Editor: redaktur

Komentar