Diabetes Melitus Kasus Terbanyak yang Ditangani RSUD Kota Bandung

diabetes-melitus-kasus-terbanyak-yang-ditangani-rsud-kota-bandung Ilustrasi. (Net)

DIDADAMEDIA, Bandung - Kasus penderita Diabetes Melitus tercatat menjadi kasus terbanyak yang ditangani Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung. Disusul kasus tuberkolosis dan jantung.

"Untuk usia penderita sekarang cukup beragam, meski di kami tidak ada usia anak-anak, namun usia remaja juga mendominasi penderita Diabetes," ungkap Kepala UPT RSUD Kota Bandung, Dr Exsenveny Lalopua di Balaikota Bandung, Kamis (14/11/2019).

Bertepatan dengan Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada 14 November atau hari ini, tingginya kasus Diabetes Melitus di Kota Bandung diharapkan dapat ditekan dengan adanya kesadaran masyarakat terhadap kesehatannya sendiri.

Lebih jauh, Veny mengatakan kasus Diabetes Melitus paling tinggi disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Khususnya gaya hidup dalam memilih makanan. Dalam European Journal of Nutrition, disebutkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko diabetes tipe-2.

Untuk itu, dalam mengoptimalkan pelayanan, RSUD Kota Bandung telah menyiapkan pelayanan untuk pengobatan penderita Diabetes Melitus. Seperti menyiapkan dokter spesialis penyakit dalam, layanan cuci darah, edukasi layanan edukasi gizi.

"Kami juga telah menyiapkan dokter bedah, karena menangani diabetes itu harus komprehensip," tuturnya.

Di Indonesia sendiri penelitian dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), hingga 2018 ada sekitar 22,9 juta penduduk menderita Diabetes. "Usia remaja ke bawah, yang lifestyle banyak makan junk food, berat badan di atas normal, risikonya ada," jelasnya.

Sementara Veny menerangkan, gejala yang biasanya dialami oleh penderita Diabetes yakni tubuh cepat lemes, berat badan tiba-tiba turun drastis, merasakan rasa haus yang berlebihan, dan sering buang air kecil. "Tapi tetep gejala awal harus dilihat dari pemeriksaan laboratoriun, gula darahnya tinggi," katanya.

Ia menyarankan agar masyarakat selalu memeriksakan kondisi kesehatanya kepada dokter. Tidak harus selalu di Rumah Sakit, namun saat ini pemeriksaan bisa dilakukan di Puskesmas.

"Diabetes melitus tidak mematikan, bisa panjang umur tetapi harus dijaga. Tiap bulan periksa gula darah, atur diet. Sekarang mudah di periksa cukup ke Puskesmas, tidak perlu ke Rumah Sakit," jelasnya.


Editor: redaktur

Komentar