DIDADAMEDIA, Bandung - Masih minimnya pengetahuan masyarakat terhadap siaga bencana atau mitigasi bencana, membuat Sarah Ismullah, Founder Sakola Pasar & Superkids Eduventure membuat sebuah buku petualangan salah satunya tentang sigap bencana untuk anak-anak.
"Anak-anak perlu tahu bagaimana, ke mana, dan apa yang akan dilakukan, ketika ada bencana di rumah, di sekolah, dan tempat umum. Itu yang akhirnya membuat saya bikin buku dan juga sekolah yang mengusung konsep petualangan," paparnya.
Lebih jauh ia menjelaskan ada empat seri pada buku mitigasi bencana yang ditulisnya yakni 'Siaga di Rumah', 'Siaga di Sekolah', 'Siaga P3K', dan 'Apa yang Harus Aku Lakukan'. Sejak tahun 2014 buku-bukunya sudah tersebar ke berbagai lembaga pendidikan, tidak jarang Sarah juga memberikan pelatihan mitigasi bencana yang dibuat konsep dengan sebutan petualangan.
Menurutnya orang tua atau orang dewasa saja masih banyak yang belum tahu bagaimana ketika bencana datang. Mulai dari gempa, banjir atau kebakaran, terlebih anak-anak. "Saat ada bencana Stunami di Aceh saya lihat bagaimana porak porandanya kondisi disana. Ditambah ada yang kehilangan anggota keluarga, ada yang bertemu setelah terpisah pas bencana. Itulah yang membuat hati saya tergerak untuk berbagi informasi tentang peristiwa tersebut," jelas alumni S1 dan S2 ITB itu.
Dengan detail Sarah menerangkan beberapa yang ada dalam buku siaga, salah satunya apa yang harus dilakukan ketika disekitar kita terjadi bencana dan kemana harus pergi. "Kita tidak pernah tahu kapan bencana itu datang, dan apakah kita sedang berkumpul dengan anggota keluarga atau tidak. Sementara setiap hari tidak sedikit anak-anak yang menghabiskan waktu dirumah, disekolah, diluar ketika orang tuanya sedang bekerja. Makanya sangat penting anak-anak mengetahui bagaimana siaga bencana," ujarnya.
Terlebih di sekolah-sekolah pengetahuan terhadap mitigasi bencana masih sangat minim. "Kalau saya ingin mendorong kepada seluruh sekolah setidaknya ilmu tentang siaga bencana tersebut masuk dalam kurikulum. Atau paling tidak dalam satu minggu kan bisa ada upacara satu kali, kenapa tidak diselipkan juga satu kali simulasi bencana setiap minggu," kata Sarah Yang dikenal sebagai pegiat petualangan anak bermuatan edukasi bencana ini.
Disamping buku, Sarah juga mendirikan sebuah sekolah yang berlokasi di Pasar Cihapit yakni 'Sakola Pasar & Superkids Eduventure'. Sekolah tersebut berdiri dilokasi pasar yang melibatkan anak-anak sekitar.
"Nah dalam sekolah ini juga kerap kami kenalkan mitigasi bencana dengan menggunakan properties mainan. Misal kami gunakan dus untuk membuat miniatur gedung yang bisa digoyangkan layaknya sedang terjadi gempa. Dari sana anak-anak bisa membayangkan dengan real apa itu gempa dan bagaimana bisa terjadi dan apa yang harus dilakukan," tuturnya.
Banyak hal yang bisa kita berikan kepada anak-anak dan usia anak-anak masih sanggat mudah untuk menyerap informasi. "Bahkan, informasi yang kami sebarkan tentang bencana juga akan bermanfaat ketika anak-anak sedang berada di mall atau gedung-gedung tinggi. Salah satunya terhadap menyadari dimana letak tulisan-tulisan jalur evakuasi. Dan seharusnya di mall ada tulisan arahan untuk gempa yang ramah dengan anak-anak," tandas Sarah.
Alasan Mengapa Anak-anak Perlu Kuasai Mitigasi Bencana
