DIDADAMEDIA, Jakarta -- Kunjungan mantan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, Rabu pagi (12/11) ke Kementerian BUMN, menimbulkan spekulasi. Dalam pertemuan yang berlangsung 90 menit itu, Ahok, sapaan akrabnya, mendapat tawaran Menteri BUMN, Erick Thohir, terlibat untuk mengurus BUMN.
Kendati belum mengungkapkan posisinya, beredar kabar, Ahok memimpin PT PLN (Persero) atau PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) (Persero).
Jika mengacu pada latar belakang pendidikan, kemungkinan besar, Ahok menjadi Dirut PT PLN (Persero) atau PT Inalum (Persero).
Pasalnya, Ahok merupakan insinyiur pertambangan Fakultas Teknik Universitas Trisaksi, yang kemudian menyelesaikan pendidikan magister pada Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.
Usai bertemu Erick, Ahok mengungkapkan, pertemuan membahas korporasi BUMN.
"Intinya banyak bicara soal BUMN. Pak Menteri meminta saya terlibat pada salah satu BUMN, itu saja," singkat Ahok.
Saat ini, ada empat posisi dirut BUMN yang lowong, yaitu PT Bank Mandiri Tbk (Persero), PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) (Persero).
Posisi dirut PT Bank Mandiri Tbk (Persero) kosong pasca Kartika Wirjoatmodjo menjadi Wakil Menteri BUMN. Begitu pula jabatan Dirut PT Inalum. Pasalnya, Budi Gunadi Sadikin juga menjadi Wakil Menteri BUMN.
Posisi Dirut PT BTN Tbk (Persero) pun belum terisi karena ditinggal Maryono. Sedangkan dan Sofyan Basir, dinon-aktifkan pemerintah sebagai Dirut PT PLN (Persero), karena terjerat kasus dugaan korupsi proyek PLTU Riau-1.