DIDADAMEDIA, Bandung - Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, meresmikan Koridor 5 Trans Metro Bandung (TMB) dengan jurusan Antapani - St Hall di Taman Dewi Sartika Balai Kota Bandung, Selasa (12/11/2019).
Dengan beroperasinya koridor 5 tersebut, diharapkan akan mengurangi tingkat kemacetan dan juga penggunaan kendaraan pribadi di Kota Bandung.
Pembukaan Koridor 5 tersebut merupakan implementasi dari dokumen perencanaan transportasi. Dalam hal ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung telah mengkajinya bersama.
Sebelumnya juga telah dilakukan kajian dengan sejumlah institusi seperti akademis dan lembaga penelitian.
"Kota Bandung sebagai kota metropolitan tidak bisa diam menghadapi perkembangan mobilitas masyarakat, terutama aktivitas di luar rumah. Oleh karena itu, dalam upaya mengatasi kemacetan yang menjadi permasalah berkepanjangan, kita optimalkan lewat beberapa langkah salah satunya maksimalkan angkutan umum," kata Yana.
Disamping itu Yana juga sangat berharap kesadaran masyarakat dalam menggunakan angkutan umum akan semakin meningkat. "Karena begini, percuma saja kita perbanyak unit angkutan umum kalau kesadaran masyarakat kita untuk menggunakan angkutan umum masih kurang. Untuk itu, kita juga masih optimalkan dari beberapa faktor," paparnya.
Diakui Yana, faktor ketepatan waktu menjadi pertimbangan dari masyarakat kita menggunakan angkutan umum.
"Saat menggunakan angkutan umum, masalah waktu juga tidak bisa terprediksi karena macet. Nah, Koridor 5 semoga dapat segera terintegrasi sehingga orang ingin beralih ke transportasi umum. Terlebih tepat waktu menjadi hal utama dalam beraktivitas," ujarnya.
Karena itu, lanjut Yana, pihaknya terus mengoptimalkan dari beberapa faktor agar tingkat kemacetan di Kota Bandung bisa dikurangi.
"Apalagi sekarang ini Kota Bandung menjadi kota ke-14 termacet se-Asia. Dan itu menjadi PR kita bersama," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, E.M Ricky Gustiadi, berharap semoga dengan beroperasinya Koridor 5 tersebut dapat menjadi solusi bagi masyarakat Kota Bandung dalam mengakses angkutan umum.
"Setelah dikaji, kawasan Bandung Timur tersebut menjadi salah satu daerah yang padat penghuninya. Dan sejauh ini akses untuk angkutan umum masih mengandalkan Angkutan Kota (Angkot), sedangkan untuk menjangkau Bandung Tengah harus naik 3 kali angkot. Nah, dengan adanya TMB Koridor 5 ini warga di kawasan Bandung Timur bisa mengaksesnya lebih mudah," jelas Ricky.
Dishub lanjutnya, terus mengejar target untuk mengoptimalkan pelayanan publik salah satunya Trans Metro Bandung (TMB).
"Dengan hadirnya Koridor 5 TMB ini semoga dapat mengurangi tingkat kemacetan Kota Bandung dan bisa dimanfaatkan masyarakat dengan baik," tambahnya.
Sementara Pakar Transportasi, Sony Sulaksono, menekankan Kota Bandung memiliki minimal 13 koridor TMB dan saat ini sudah dibuka sampe 5 koridor.
"Harus ada dukungan dari berbagai pihak, salah satunya media agar memviralkan lauchingnya Koridor 5 TMB ini. Dengan begitu masyarakat pun minimal tertarik saja dulu untuk menikmati angkutan umum," paparnya.
Disamping itu, ia menegaskan jangan sampai hadirnya pelayanan publik TMB tersebut hanya sebatas seremonial saja.
"Untuk pemerintah sendiri memang harus mendorong kebadaraan layanan transportasi publik, jangan sampai seremonial, launching, atau sebatas peresmian saja. Disamping itu mindset masyarakat terhadap penggunaan angkutan umum harus dirubah," tandasnya.