DIDADAMEDIA, Bandung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Penduduk dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung siap selesaikan target untuk kawasan kumuh di tahun 2019 ini.
Salah satunya lewat program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang berkolaborasi dengan pemuda, masyarakat dan juga unsur kewilayahan.
Sampai saat ini masih tercatat sekitar 717.086 Hektare di 81 Kelurahan Kota Bandung merupakan kawasan kumuh dengan penduduk hampir 2,5 juta jiwa dan akan dituntaskan tahun ini.
"Saat ini sedang menyusun Peraturan Daerah terkait penataan kawasan kumuh Kota Bandung. Pasalnya yang masih tercatat cukup banyak, sisanya akan di gempur atau di bereskan oleh Proyek Kotaku," jelas Sekertaris DPKP3 Kota Bandung, Agus Hidayat di Balai Kota Bandung, kemarin.
Pemkot menargetkan tahun ini kawasan kumuh siap diatasi dengan anggaran Rp40 Miliar dari APBD dan Rp123 Miliar dari APBN dan anggaran dikelola oleh DP3K melalui BKM ( Badan Kesewadayaan Masyarakat).
Dijelaskannya, titik lokasi kumuh yang ada di 81 Kelurahan, 29 Kecamatan beberapa di antaranya, Astanaanyar, Cibiru, Lengkong, Gedebage, Buahbatu, dan Cinambo.
"Lokasi tersebut termasuk kawasan kumuh berdasarkan 7 kriteria Peraturan Menteri PUPR No 2/PRT/M/2016, diantaranya dilihat dari bangunan gedung, jalan lingkungan, penyerapan air minum, drainase lingkungan, pengelolaan air limbah, pengelolaan sampah, dan pengamanan kebakaran. Poin-poin itu yang akan kita gempur melalui program Kotaku. Paling tinggi Sanitasi dan ODF (Open Defecation Free) atau membuang air besar sembarangan," terangnya membeberkan.
Agus juga menambahkan, selain dari proyek Kotaku, dari anggaran APBD pihaknya akan membangun prasarana air bersih di kawasan yang belum memiliki air bersih dan membangun septic tank agar masyarakat tidak membuang dimana saja.
"Yang pasti program Kotaku sudah berjalan sejak awal Oktober serentak di 81 Kelurahan. Kita akan mencoba membereskan kawasan kumuh di tahun ini semoga tidak ada lagi kawasan kumuh di Kota Bandung," tandasnya.