Pemkot Bandung Sebar Puluhan Gerobak Baca di Sejumlah Taman

pemkot-bandung-sebar-puluhan-gerobak-baca-di-sejumlah-taman Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan Dispusip Kota Bandung, Neti Supriati. (Tri Widiyantie/PINDAINEWS)

DIDADAMEDIA, Bandung - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Bandung terus mengoptimalkan program literasi kepada anak-anak. Diketahui pertahunnya pengunjung anak-anak ke Perpustakaan Kota Bandung mengalami peningkatan hingga 20%.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan Dispusip Kota Bandung, Neti Supriati pada acara Bandung Menjawab di Balai Kota, Selasa (5/11/2019). Berdasarkan data, sejak Januari 2019 hingga hari ini tercatat pengunjung perpusatakaan sebanyak 67.235 anak atau 45% dari total jumlah pengunjung.

"Untuk pengunjung anak-anak, Alhamdulillah mengalami peningkatan. Itu merupakan sebuah bukti jika minat baca anak-anak Kota Bandung mulai meningkat," katanya.

Pihaknya juga tidak hanya memaksimal minat baca diperpustakaan saja, guna terus mensosialisasikan program literasi telah disebar diseluruh Kecamatan Kota Bandung yakni sebanyak 30 gerobak baca dan juga 18 kotak literasi yang disebar di Taman-taman Kota Bandung.

"Itu namanya jemput bola, dimana kita juga menyediakan fasilitas bacaan di beberapa titik. Salah satunya gerobak baca yang disebar di Kecamatan dan Kelurahan Kota Bandung," jelasnya.

Bahkan, untuk gerobak baca didesain sedemikian rupa agar menarik minat anak-anak untuk membaca. Ternyata, diakuinya hal itu cukup efektif dan dibeberapa wilayah keberadaan gerobak baca direspon dengan baik oleh anak-anak. Untuk desain gerobaknya sendiri ada yang menyerupai kereta api dengan warna-warna yang menarik.

Sementara untuk kotak literasi yang disimpan di taman-taman Kota Bandung, sempat mengalami fandalisme dimana ada yang rusak atau pun buku yang hilang. "Namun sekarang, kita juga bekerjasama dengan kewilayahan setempat salah satunya karang taruna untuk mengelola kotak literasi tersebut dan berjalan dengan baik. Kita pantau dan juga memaksimalkan kebutuhan buku bacaan yang disetiap lokasi," imbuhnya.

Guna mengoptimalkan program tersebut keberadaan gerobak baca dan kotak literasi jumlah yang ada, diakui Neti belum maksimal. Idealnya minimal jumlah gerobak baca dan kotak literasi untuk Kota Bandung sekitar 150.

"Akan tetapi kami terus upayakan, dan diantaranya bekerjasama dengan swasta untuk diatribusi tersebut. Yang jelas sekarang ini kita maksimalkan akan minat baca anak-anak dan mengenalkan literasi," paparnya.

"Sejauh ini progresnya baik dan disekolah-sekolah pun sosialisasi terhadap literasi terus dilakukan. Saya yakin jika masyarakat dan Pemerintah terus bekerjasama dalam meningkatkan minat baca, tidak ada lagi yang namanya buta huruf. Dan, generasi kita akan menjadi generasi yang unggul," tandasnya.

Editor: redaktur

Komentar