DIDADAMEDIA, Bandung - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung bekerja sama dengan Satuan Tugas (Satgas) dan kewilayahan melakukan pemasangan jaring sampah di sejumlah titik sungai.
Selama 2018 sudah 24 jaring sampah terpasang dan pada 2019 ini proses pemasangan jaring sampah terus berlanjut dan sudah 13 jaring dipasang. Sehingga total sudah 37 titik sungai yang dipasang jaring sampah. Pemasangan jaring sampah ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah karena lebih memudahkan petugas di lapangan mengangkut sampah yang mengotori sungai.
Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas dan Edukasi DLHK Kota Bandung, Syahriani menjelaskan, pamasangan jaring sampah tersebut selain untuk meminimalisir sampah yang ada di sungai, juga untuk mengetahui sumber dari sampah itu sendiri.
BACA JUGA :
"Jaring sampah dipasang untuk mengetahui sumber sampah dan mengurangi sampah yang masuk ke sungai. Dan untuk sekarang musim hujan kita kerja sama dengan Satgas serta kewilayahan untuk mengangkut sampah yang ada di jaring sampah sungai. Pasalnya ketika air sungai pasang jaring sampah kerap terbawa arus sungai dan hanyut," paparnya di Balai Kota Bandung, Selasa (5/11/2019).
Dari jaring yang sudah terpasang, Syahriani mengatakan ada tujuh yang sempat mengalami kerusakan. "Tapi sekarang sudah dibetulkan, dan bisa difungsikan kembali," ujarnya.
Dari 24 titik yang dipasang jaring sampah antara lain kawasan Kelurahan Malabar, Bojongsari, Babakan Irigasi, dan Astana Anyar. Kelurahan Malabar termasuk dalam titik lokasi yang paling banyak menghasilkan sampah. Namun, setelah dilakukannya program jaring sampah, 2 truk sampah yang biasa diangkut perharinya, kini menjadi nol.
"Itulah fungsi dari jaring sampah sungai, setelah kita mengetahui volume sampah yang berhasil terjaring, saat dilakukan pengangkutan sampah kita panggil warga sekitarnya. Dan mereka cukup malu ternyata menjadi kawasan sampah terbanyak yang akhirnya mereka ikut mengangkut dan membersihkan. Bahkan, sekarang sungai disana bersih," tuturnya.
Disamping Kelurahan Malabar, pihaknya juga terus melakukan pemantauan dan langsung turun ke sungai guna melihat titik-titik sumber sampah. Selanjutnya, mengedukasi warga agar peduli terhadap lingkungannya.
"Program pemasangan jaring sampah terus kami lakukan, karena masalah sampah sungai sepertinya bukanlah kasus baru dan akan terus terjadi. Namun, di sini kami tekankan dan himbau agar masyarakat peduli sama lingkungannya demi kenyamanan. Karena jika sampah mulai menumpuk dan tidak bisa diatasi, masyarakat sendiri juga yang akan merasakan dampaknya. Karena itu, mari kita bersama-sama bergotong-royong atasi sampah mulai dari diri sendiri," tandasnya.