DIDADAMEDIA, Bandung - Polisi tengah melakukan penyidikan terkait provokator yang menyebabkan ribut antar SMAN 10 dan SMKN 2 yang berujung perusakan sekolah SMAN 10 Bandung.
Hal itu dilakukan karena polisi menduga ada provokasi terjadinya keributan yang berujung penyerangan tersebut. "Kita masih kembangkan yah. Siapa provokatornya?," ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Senin (4/11/2019).
Sementara ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, dan lima orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dari penyerangan tersebut. "Kita masih lakukan pemeriksaan saat ini, untuk pendalaman," ucapnya.
Sementata itu, terkait kejadian keributan ini, kedua belah pihak dari sekolah tersebut telah menyelesaikan secara kekeluargaan. "(Kejadian) ini jadi pembelajaran bagi kita semua," kata Kepala Sekolah SMKN 2 Bandung, Tatang Gunawan, pada berita sebelumnya.
Terkait para siswanya yang kini diamankan di Polrestabes Bandung, Tatang pun berjanji tidak akan mengeluarkan mereka dari sekolah. Namun diharapkan juga kejadian seperti ini tidak terjadi kembali.
"Apakah dengan DO menyelesaikan masalah, tentu tidak. Kita semua berharap mereka dapat bisa berubah menjadi warga negara yang baik di kemudian hari," katanya.
Kepala Sekolah SMAN 10 Bandung Ade Suryaman mengatakan terkait kerusakan yamg dialami pihak sekolahnya, akan ditangani masing-masing sekolah. "Kerugian tidak terlalu besar, paginya sudah selesai dibetulkan lagi.
Kepala Seksi Pelayanan Pendidikan Dinas Pendidikan Jawa Barat Toni Metriawan menambahkan dengan kejadian ini maka perlu pembinaan yang lebih efektif bagi para siswa. Terutama dalam hal regulasi yang ada.
"Ini dilakukan tentunya agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali," katanya.