DIDADAMEDIA, Jakarta -- Bagi PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk alias bank bjb, mencatat kinerja impresif menjadi sebuah keharusan. Faktanya, hingga kini, perbankan yang berkantor pusat di Jalan Naripan Bandung tersebut senantiasa sukses mencatat performa apik.
Sebagai bukti, dalam hal penyaluran kredit. Hingga triwulan III 2019, bank bjb sukses meningkatkan penyaluran kreditnya. "Hingga Triwulan III-2019, total penyaluran kredit mencapai Rp 81,5 triliun. Angka itu 9,8 persen lebih tinggi daripada realisasi triwulan III 2018. Bahkan, pertumbuhan total kredit itu, secara rata-rata, melebihi pertumbuhan industri perbankan nasional sebesar 8,68 persen pada Agustus 2019," tandas Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, pada Analyst Meeting Triwulan III 2019 di Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Yuddy mengatakan, pertumbuhan kredit itu diimbangi terjaganya rasio Non Performing Loans (NPL). Hingga Triwulan III 2019, ungkap Yuddy, pihaknya mencatat, total NPL bank bjb berada pada level 1,75 persen.
Tidak hanya kredit, tambah Yuddy, pihaknya, yang hingga September 2019 memiliki aset bernilai total Rp 123,6 triliun, juga mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK). Hingga triwulan III tahun ini, sebut dia, total DPK bank bjb sebanyak Rp 98,4 triliun.
Nominal DPK itu, jelasnya, lebih tinggi 10 persen daripada triwulan sebelumnya, yang tumbuh 7,4 persen. Pertumbuhan DPK ini, jelasnya, ditopang meningkatnya dana murah, yaitu giro, sebesar 10,9 persen, dan tabungan 6,9 persen.
Saat ini, ungkap Yuddy, pihaknya fokus pada peningkatan fee based income. Kondisi itu, jelasnya, tercermin pada perolehan pada triwulan III 2019, yakni berjumlah Ro 249 Milliar. Jumlah itu, jelasnya, 13.70 persen lebih besar daripada perolehan fee based income triwulan sebelumnya. "Ini pertumbuhan merupakan tertinggi sepanjang 2019," tutupnya.
Editor: redaktur