Honda Sensing Teknologi Canggih Keselamatan Pengguna Jalan

honda-sensing-teknologi-canggih-keselamatan-pengguna-jalan Uji coba kendaraan Honda yang menggunakan teknologi canggih "Sensing" untuk keselamatan pengemudi.. (antara)

DIDADAMEDIA - Perusahaan otomotif asal Jepang, Honda mengembangkan teknologi canggih bagi keselamatan pengemudi kendaraan maupun pengguna jalan lain, Honda Sensing.

"Honda Sensing merupakan teknologi  untuk mewujudkan konsep keselamatan tersebut," kata Yusak Billy, Bisnis Innovation and Sales Marketing Director Honda Prospect Motor, di Tokyo, Jepang, Senin.

Billy menyatakan Honda Motor Co., Ltd mengampanyekan keselamatan global, yaitu "Safety for Everyone" guna mewujudkan kehidupan masyarakat yang bebas kecelakaan lalu lintas bukan hanya untuk pengguna kendaraan pribadi, melainkan seluruh pengguna jalan.

Honda Sensing merupakan teknologi keselamatan aktif yang terrancang untuk membantu pengendara agar lebih waspada saat melakukan perjalanan.

Honda Sensing memiliki dua jenis sensor berkarakteristik berbeda, yakni millimeter-wave radar yang terdapat pada front grille, dan monucular camera pada bagian dalam kaca depan mobil.


Berikut teknologi canggih keselamatan Honda SENSING yang terdapat pada All New Honda Accord:



1. Collision Mitigation Braking System™ (CMBS™)


CMBS™ membantu pengemudi untuk menghindari tabrakan ketika sistem mendeteksi adanya potensi benturan dengan kendaraan yang melaju ataupun pejalan kaki di depan dengan memperingatkan pengguna secara bertahap dengan peringatan otomatis berupa audio visual, mengencangkan sabuk pengaman serta mengaktifkan rem secara bertahap.

Millimeter-wave radar dan monucular camera mendeteksi kendaraan dan pejalan kaki yang melaju di depan mobil.

Ketika sistem menentukan ada risiko tabrakan, sistem memberikan peringatan secara audio dan visual melalui layar Driver Information Interface (DII), serta menggetarkan pedal akselerator.

Apabila peringatan tersebut terabaikan dan jarak kendaraan dengan objek di depan semakin dekat, fitur CMBS™ bekerja. Sistem itu melakukan pengereman otomatis dalam tekanan berbeda-beda bergantung pada tingkat situasi darurat.

 
Monocular camera pada sistem CMBS™ juga mendeteksi bentuk benda, sehingga dapat membedakan antara mobil dan pejalan kaki untuk memberikan peringatan yang berbeda kepada pengendara.


B. Lane Keeping Assist System (LKAS)

Lane Keeping Assist System (LKAS) mempermudah pengendara. Sistem ini mengkoreksi pergerakan arah setir di jalan tol. LKAS berfungsi mengandalkan kamera yang membaca marka jalan dan menggunakan electric power steering (EPS) untuk membantu pengendara menjaga posisi mobilnya agar tetap searah dengan marka jalan.

Saat LKAS mendeteksi posisi mobil yang mulai keluar dari jalurnya, secara otomatis, sistem menggerakkan roda kemudi agar mobil kembali pada jalur semula. Walau demikian, pengendara tetap wajib waspada dan meletakkan kedua tangannya pada setir.

Penggunaan LKAS menggunakan tombol bagian bawah setir. Secara otomatis, sistem berhenti beroperasi saat pengendara melepas kedua tangannya dari gagang setir, serta kembali beroperasi saat pengendara menggerakkan setir.


C. Road Departure Mitigation (RDM)

Road Departure Mitigation (RDM) berfungsi menggunakan monocular camera untuk mengidentifikasi garis jalan (baik berupa garis lurus atau terputus-putus) serta mendeteksi titik reflektor yang ada pada jalan.

Jika monocular camera mendeteksi kendaraan cenderung menyimpang dari garis jalan yang terdeteksi, sistem memberikan peringatan visual pada tampilan dan getaran pada roda kemudi dan membantu pengemudi membawa kendaraan kembali pada jalur.

Ketika kendaraan melenceng terlalu jauh terdeteksi, sistem mengerem secara otomatis sehingga mobil tidak melenceng lebih jauh dari jalur yang seharusnya.

Berbagai peringatan visual muncul saat RDM aktif. Peringatan tersebut tampil pada layar driver information interface (DII) bersamaan dengan getaran pada roda kemudi sebagai peringatan awal.

RDM juga punya pengaturan waktu untuk menentukan durasi getaran pada roda kemudi. Sistem RDM dapat dinon-aktifkan. Caranya, melalui safety support yang terdapat pada layar MID.


D. Adaptive Cruise Control (ACC) with Low Speed Follow (LSF)

Adaptive Cruise Control (ACC) didukung low-speed follow (LSF) membantu pengendara mengatur kecepatan dan membuat kendaraan mengikuti mobil di depannya, sehingga memungkinkan penggunaan cruise control pada kondisi jalanan yang cukup lenggang.

Sistem ACC menggunakan radar millimeter-wave  dan monocular camera untuk mendeteksi jarak kendaraan dengan mobil di depannya. Juga mengatur kecepatan kendaraan untuk menjaga jarak ideal.

Jarak pendek, menengah, jauh atau ekstra jauh dapat teraplikasikan pada sistem ACC. Saat dibutuhkan, kendaraan mengerem secara otomatis menggunakan modulator vehicle stability assist (VSA).

Didukung sistem LSF, kemampuan untuk mengikuti kendaraan di depan secara otomatis dapat meningkat, terutama saat kemacetan. Kecepatan turun hingga 0 km/jam.


ACC beroperasi pada kondisi berikut:


1. Mobil terdeteksi di depan kendaraan. Mobil melakukan deselerasi secara otomatis apabila dibutuhkan, kemudian mengikuti mobil di depannya tetapi tetap menjaga jarak ideal.

2. Mobil di depan perlahan berhenti, mobil ikut berhenti secara otomatis.

3. Mobil di depan mulai berjalan dari posisi berhenti, mobil kembali mengikuti mobil di depan saat tombol SET atau RES maupun pedal gas diaktifkan.

4. Sebuah mobil menyalip di antara kendaraan. Mobil yang diikuti, secara otomatis, ACC berganti target pada mobil yang ada di depannya.

5. Mobil di depan keluar dari jalur, sistem ACC tetap berlanjut pada kecepatan yang sebelumnya ditentukan, yaitu 30-180 km/jam.

Sebuah pesan pada driver information interface (DII) dan suara audio memberikan peringatan kepada pengendara saat fitur ACC diaktifkan.


E. Pedestrian Collision Mitigation Steering System

Pedestrian Collision Mitigation Steering System mendeteksi pejalan kaki dan garis batas pada garis samping untuk membantu menghindari tabrakan.

Ketika sistem memperkirakan terjadi tabrakan dengan pejalan kaki sebagai akibat kendaraan menyimpang dari jalur, sistem memberikan peringatan audio visual kepada pengemudi.  Sistem juga langsung membantu memutar setir ke arah lain, menghindari tabrakan dengan pejalan kaki.

Selain itu, ada beberapa fitur keselamatan lainnya pada Honda Sensing. Yaitu traffic sign recognition, Lead Car Departure Notification System, Blind Spot Information System, LaneWatch, Multi-View Camera System, Wide-angle Rearview Camera System, Parking Sensor System, serta Backing Out Support.

Editor: redaktur

Komentar