Kebakaran Pipa Pertamina di Cimahi Wujud Buruknya Koordinasi

kebakaran-pipa-pertamina-di-cimahi-wujud-buruknya-koordinasi Seorang pemadam membasuh mukanya saat berusaha memadamkan kebakaran pipa minyak di Cimahi. (Antaranews.com)

DIDADAMEDIA, Cimahi - Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priyatna menyebut peristiwa kebakaran pipa minyak Pertamina yang terjadi di Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Selasa (22/10), merupakan buah dari buruknya koordinasi dan komunikasi pihak perusahaan pelaksana proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Pihak perusahaan proyek kereta cepat harus bertanggung jawab terhadap dampak dari kebakaran besar yang terjadi pada Selasa (22/10) tersebut.

“Komunikasi tidak begitu baik, padahal sudah dikasih tau ada utilitas (pipa pertamina) di sini (di sekitar wilayah pengerjaan proyek). Tadi sudah diterangkan bahwa utilitas di sini sebenarnya sudah mau dipindahkan, tinggal menunggu beberapa saat tapi sudah kejadian (kebakaran),” kata Ajay di Cimahi, Kamis (24/10).

Dia mengaku sudah menghubungi direktur PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) untuk membahas kejadian kebakaran tersebut dan rencananya pertemuan tersebut akan dilaksanakan pekan depan. Sejauh ini, pihak Pemerintah Kota Cimahi masih mendata total kerugian yang dialami warga.

Menurutnya pihak perusahaan harus teliti dalam melakukan pekerjaan meski ia menyadari bahwa proyek kereta cepat itu merupakan program pembangunan nasional yang harus didukung. Pihak perusahaan menurutnya tidak boleh mengabaikan keselamatan kerja apalagi mengabaikan keselamatan bersama.

"Karena ini (proyek) sudah diberitahu oleh pihak Pertamina bahwa ada utilitas yang membahayakan. Yang kami sayangkan itu (komunikasi yang buruk), bukan pembangunannya. Koordinasi (jangan) semau-maunya (seenaknya),” kata dia.

Seperti diketahui, seorang petugas operator alat berat yang merupakan WNA bernama Li Xuangfeng dikabarkan tewas akibat kebakaran pipa minyak sejak pukul 14.00 WIB, Selasa (22/10) di lokasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut.

Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriadi menduga petugas yang tewas tersebut mengoperasikan alat berat dengan menancapkan benda keras yang mengenai pipa minyak milik Pertamina. Menurutnya hal tersebut diduga menjadi penyebab timbulnya kebakaran.

Kobaran api tersebut juga cukup membahayakan kendaraan karena lokasinya sangat berdekatan dengan area kilometer 129-130 Tol Purbaleunyi. Akibatnya, arus kendaraan sempat mengalami gangguan karena ditutupnya jalur oleh pihak kepolisian.

Kebakaran tersebut berhasil dipadamkan setelah sekitar tiga jam setelah petugas kebakaran berupaya melakukan pemadaman. Api tersebut mulai padam pada 17.25 WIB setelah ada mobil pemadam dari Pertamina yang menyemprotkan cairan khusus kebakaran akibat minyak.

Editor: redaktur

Komentar