Tim Penilai Indo HCF Innovation Awards III 2019 Kunjungi Kota Bandung

tim-penilai-indo-hcf-innovation-awards-iii-2019-kunjungi-kota-bandung Wali Kota Bandung, Oded M Danial menerima Tim penilai IndoHCF Innovation Awards III-2019 di Pendopo,. (Tri Widiyantie/PINDAINEWS)

DIDADAMEDIA, Bandung - Wali Kota Bandung, Oded M Danial menerima Tim penilai IndoHCF Innovation Awards III-2019 di Pendopo, Senin (21/10/2019).

Ajang  yang dipelopori Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF) -program CSR dari PT IDS Medical Systems Indonesia tersebut menyisakan lima terbaik nominasi di setiap kategori yang diperlombakan dan Kota Bandung menjadi salah satu nominasinya.

"IndoHCF Innovation Awards III-2019 merupakan  penghargaan di bidang kesehatan yang diikuti oleh seluruh wilayah di Indonesia," kata Supriyantoro selaku Ketua INDOHCF.

Terdapat empat kategori inovasi yang diperlombakan pada ajang IndoHCF Innovation Awards III-2019 ini yakni Inovasi SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu), Inovasi GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), Inovasi Alat Kesehatan, dan Inovasi ICT (Information And Communication Technology).

"Selanjutnya peserta akan di saring untuk menentukan pemenang masing-masing kategori," ujarnya.

Dalam implementasinya, lanjut Supriyantoro, dilihat bagaimana inovasi-inovasi, realisasi, dan implementasi di lapangan.

"Dan kami datang untuk menilai bagaimana Kota Bandung melahirkan inovasi-inovasi yang ada. Dengan masuknya Kota Bandung sebagai salah satu yang terbaik kami datang bagaimana di lapangan," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Tri Wahyu Murni Sulisetyowati selaku Juri INDOHCF mengatakan, salah satu kategori yang diikuti oleh Kota Bandung yakni Gawat Darurat.

"Maka dari itu dalam penilaiannya dilihat dari berbagai aspek, termasuk sistem pembangunan gawat darurat. Pasien itu kan sistem  harus ada pengorganisasiannya harus ada transportasinya, harus ada komunikasinya dan baru pelayannya. Kemudian kalau  bicara tentang pengorganisasian kita lihat dari dukungan pemerintah daerah apakah ada regulasi yang akan mendukung kelancaran dari program, termasuk anggaran. Anggaran yang memang disiapkan oleh pemerintah untuk sistem tersebut," paparnya.

Dalam realisasinya, ia juga mengungkapkan, dalam aksinya dilapangan harus ada kerjasama yang terjalin jangan hanya melibatkan petugas kesehatan saja. "Namun juga melibatkan masyarakat, institusi seperti pihak swasta. Karena setiap kota itu membuat inovasi yang tentunya melalui proses koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak," katanya.

Sementara Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengatakan, pihaknya selalu mengutamakan bidang kesehatan.

"Kalau dari kami, sebagaimana yang telah disampaikan kalau untuk penganggaran sesuai dengan amanat undang-undang untuk kesehatan 10 persen. Akan tetapi,  kami di anggarkan mulai dari 25 s/d 27 persen," imbuhnya.

Ditegaskannya, kenapa pihaknya menganggarkan untuk kesehatan melebihi ketentuan, diakui Oded sesuai dengan visi misi Kota Bandung.

"Kami harus lebih fokus, terutama dibidang kesehatan dan ingin memiliki masyarakat yang unggul," tandasnya.

Editor: redaktur

Komentar