DIDADAMEDIA, Bandung - Sekretaris MUI Jawa Barat, Rafani Akhyar mengatakan, fenomena crosshijaber yang ramai dibicarakan perlu diketahui motifnya.
Pihaknya bahkan, mendesak kepolisian segera melakukan penangkapan karena keberadaan kelompok pria berpakaian muslim perempuan itu sudah cukup meresahkan masyarakat.
"Kita harus tahu motivasinya apa. Bisa (motifnya) soal kriminal kejahatan, kemudian seks, dan ini yang paling bahaya yakni politis, sengaja membuat citra terhadap satu kegiatan keagamaan," kata Rafani, Jumat (18/10/2019).
BACA JUGA :
Upaya yang harus dilakukan, lanjut Rafani, harus ada penangkapan terhadap adanya kelompok crosshijaber tersebut. "Yang penting harus bisa tertangkap, biar tahu motivasinya apa," ucapnya.
Terkait dengan fenomena tersebut, kata Rafani, dari sudut pandang agama pun berbenturan. Tidak pantas jika seorang pria menggunakan pakaian, begitu pun sebaliknya.
"Dari sisi normatif yah kalau laki-laki pakai pakaian wanita atau sebaliknya wanita pakai pakaian laki-laki kan terlarang dalam agama haram hukumnya dari sisi normatif," katanya.
MUI Jabar sendiri sudah memberikan imbauan kepada para DKM untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap kelompok crosshijaber ini.
"Kita sudah imbau kepada DKM termasuk ke seluruh pemerintahan untuk berhati-hati dan waspada. Kalau didapati untuk segera ditangkap untuk diketahui apa motivasinya," ujarnya.
Sebelumnya, kelompok bernama 'Crosshijaber' muncul di media sosial dan menghebohkan warga net. Mereka langsung menjadi pusat perhatian karena melakukan aksi yang terbilang berani.
Dimana dalam kelompoknya berisi para pria yang mengenakan busana layaknya perempuan muslim, lengkap dengan hijab menutupi kepalanya.
Kelompok ini pun terbilang cukup eksis di media sosial, bahkan para crosshijaber ini sudah punya akun Instagram sendiri yang dinamakan @cross.hijaber. Namun akun tersebut kini telah lenyap.
Kemunculan kelompok ini diawali dari beredarnya foto tangkapan layar yang memperlihatkan eksistensi crosshijaber di Indonesia.