DIDADAMEDIA, Jakarta - Pimpinan Pusat Muhammadiyah membangun masjid yang ramah lingkungan di kompleks Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah di Menteng, Jakarta Pusat.
"Dinding masjid ini mempunyai dua fungsi. Dia fungsinya sebagai screen (layar) dan juga bisa punya fungsi sebagai solar cell (sel surya) di atapnya," kata Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti usai acara peletakan batu pertama pembangunan masjid tersebut di Menteng, Kamis.
Masjid yang dinamai At-Tanwir itu akan menggunakan sel surya mendukung pemenuhan kebutuhan listrik.
"Jadi atapnya menggunakan solar cell karena itu listrik di masjid itu bisa dipenuhi dari listrik bertenaga matahari," kata Abdul.
Masjid itu juga dirancang hemat listrik dengan konstruksi bangunan yang memungkinkan sinar matahari langsung masuk ke dalam ruangan masjid.
"Dindingnya kita buat dengan lighting (penerangan) yang terang supaya tidak banyak menyalakan lampu, tetapi cukup dengan sinar matahari yang bisa masuk ke dalam masjid secara langsung," Abdul menjelaskan.
Selain itu, air bekas wudhu di masjid tersebut akan digunakan untuk menyiram tanaman dan kloset.
Masjid At-Tanwir akan memiliki enam lantai. Lantai satu untuk tempat wudhu dan toilet, lantai dua dan tiga untuk tempat sholat jamaah laki-laki, lantai empat untuk tempat sholat jamaah perempuan, lantai lima untuk ruang perpustakaan, dan lantai enam untuk ruang ruang serbaguna.
"Biasanya sebulan sekali ada pengajian di aula ini. Kalau pembangunan masjidnya sudah selesai, kita akan mengadakan pengajian di ruang ini nanti," kata Abdul.
Selain menjadi tempat ibadah, ia melanjutkan, Masjid At-Tanwir akan menjadi tempat pusat data, pusat kegiatan, dan pusat dakwah Muhammadiyah.
"Karena kita perlu memiliki masjid yang lebih representatif. Selain untuk kepentingan kegiatan di PP Muhammadiyah, juga untuk memberi pelayanan bagi masyarakat di sekitar kantor PP Muhammadiyah agar bisa beribadah dengan lebih khusyuk dan nyaman," kata Abdul.
Upacara peletakan batu pertama pembangunan Masjid At-Tanwir dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.