DIDADAMEDIA, Jakarta - Presiden Republik Indonesia,  Joko Widodo, mengungkapkan, masih ada wajah-wajah lama yang mengisi posisi menteri dalam kabinet kerja jilid II.

"Ya adalah, (menteri) yang lama ada, (menteri) yang baru banyak," kata Jokowi, sapaan akrab sang presiden, di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.

Jokowi mengungkap komposisi menteri periode kedua kepemimpinannya 55-45. Artinya, ada 55 persen menteri kalangan profesional.

Selain itu, Jokowi juga sempat berbicara soal calon menterinya yang diisi kalangan generasi muda, bahkan yang berusia di bawah 30 tahun.

"Persentasenya belum dihitung," jawab Presiden kepada wartawan tentang berapa persentase wajah baru dan wajah lama dalam kabinet baru itu.

Namun Jokowi berjanji segera mengumumkan nama menteri kabinetnya setelah pelantikan pada 20 Oktober 2019.  "Pengumuman ya secepatnya setelah pelantikan, nomenklatur (kementerian) juga ada yang baru," ungkap Presiden.

Presiden tampaknya membuka ruang bagi kubu oposisi bergabung kabinet. Apalagi, pada 10 Oktober 2019, Jokowi bertemu Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, keesokannya. 

Usai bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Prabowo Subianto pun melakukan safari politik kepada sejumlah ketua umum partai koalisi Jokowi. Yaitu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarmoputri, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Perkiraannya, itu upaya Gerindra agar ada salah satu anggota partainya bisa menempati posisi pemerintahan. Susunan kabinet pemerintahan Jokowi dan KH Ma'ruf Amin memang rampung. Namun, masih terbuka kemungkinan formasi kabinet berubah.