DIDADAMEDIA, Bandung - Pemkot Bandung siap melakukan pengembangan jalur skywalk atau jembatan udara khusus untuk pejalan kaki. Hal itu dilakukan guna memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki.
Setelah skywalk Teras Cihampelas, rencananya juga akan dibangun skywalk di kawasan lainnya yaitu Stasiun Kereta Api Bandung, pertemuan rel KA dan Jalan Jenderal Ahmad Yani, Stasiun Kereta Api Kiaracondong, Alun-alun Bandung, Simpang Lima, Simpang Ahmad Yani-Supratman, Terminal Cicaheum, Simpang Ibrahim Adji-Jalan Jakarta, dan Arcamanik Endah.
"Kebutuhan skywalk sendiri untuk interkoneksi antar prasarana infrastruktur transportasi, terhubung dengan rencana jalur monorel atau MRT Kota Bandung," kata Asep Kurnia selaku MMP Trasportasi dan Parkir Dishub Kota Bandung di Balai Kota Bandung, Selasa (15/10/2019).
Dibangunnya skywalk juga bertujuan untuk mewujudkan green transport sebagai rangkaian dari pembangunan kota dengan desain transit oriented development (TOD). Disamping itu juga mengembangkan jalur sepeda dan bike sharing dengan demikian sistem transportasi hijau yang terpadu dengan pembangunan kota berdesain TOD akan terwujud.
"Jalur yang ada yakni rute Lingkar Selatan mencakup Jalan Diponegoro - Jalan Trunojoyo - Jalan Ir. H. Juanda - Jalan Merdeka - Jalan Perintis Kemerdekaan - Jalan Wastukencana - Jalan Aceh - Jalan Banda - Jalan Cimandiri," jelasnya.
Selain itu juga ada jalur Gedung Sate - Balai Kota Bandung yakni melewati Jalan BKR - Jalan Laswi - Jalan Pelajar Pejuang 45 - Jalan Martadinata - Jalan Taman Pramuka - Jalan Cendana - Jalan Supratman - Jalan Diponegoro.
"Untuk anggaran pembangunan jalur sepeda diperkiraan memakan biaya hingga 2.3 miliar," akunya.
Jumlah tersebut, lanjut Asep, dengan rincian pembangunan saluran dan trotoar jalur sepeda sisi timur Jalan Ir. H. Juanda (Jalan Diponegoro sampai dengan Simpang Dago bernilai Rp885 juta.
Kemudian pembangunan saluran dan trotoar sisi barat Jalan Ir. H. Juanda (Jalan Sulanjana sampai Ganesha) bernilai Rp450,75 juta. Selanjutnya, pembangunan saluran dan trotoar sisi barat Ir.H Juanda (Perkebunan sampai dengan Jalan Siliwangi) bernilai Rp565 juta dan pembuatan marka sepeda Braga - Balai Kota - Gedung Sate yakni senilai Rp399.625.000.