DIDADAMEDIA, Bandung - Sejumlah masyarakat di Kota Bandung, menolak adanya pergerakan kelompok-kelompok perusuh. Masyarakat khawatir kelompok-kelompok itu dapat membuat situasi kondusifitas di wilayah menjadi tidak aman.
Seperti salah satunya keberadaan kelompok anarkis, Anarko yang terlibat Kerusuhan bpada aksi demo di DPRD Provinsi Jabar, beberapa waktu lalu.
Penolakan pun disampaikan salah satu kelompok masyarakat yakni Forum Komunikasi Pontensi Masyarakat di Kiaracondong. Forum ini sendiri merupakan gabungan dari puluhan OKP, Ormas, dan beberapa komunitas yang ada di Kota Bandung.
"Kami mengecam dan mengutuk pergerakan mereka. Kelompok ini sudah membuat masyarakat resah, kemarin (saat demo di DPRD Jabar) contohnya ada aksi demo yang ujungnya anarkis merusak beberapa fasilitas umum," kata Ketua FKPM Suherman Sudrajat, saat ditemui di Bandung, Senin (14/10/2019).
Pihaknya pun mengklaim telah menemui beberapa tokoh masyarakat di kewilayahan, untuk sosialisasi terkait kelompok Anarko.
Selain itu, mereka juga memberikan sosialisasi dan himbauan untuk mengajak masyarakat turut menjaga situasi dan kondusifitas di masing-masing wilayah.
"Kita juga pasang beberapa spanduk, sebagai bentuk himbauan dan penolakan terkait kelompok Anarko ini," jelasnya.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko belum lama ini menyampaikan, massa pengunjuk rasa pada 30 September terdiri dari unsur pelajar, organisasi mahasiswa dan kelompok yang bukan dari pelajar dan bukan dari anggota organisasi mahasiswa kampus.
"Ada kelompok yang memancing kerusuhan dengan pertama kali melakukan pelemparan terhadap polisi. Mereka jiga melakukan vandalisme di fasilitas umum dengan corat-coret huruf A dalam lingkaran, indikasinya mereka kelompok Anarko. Mereka juga banyak menuliskan ujaran kebencian,"ujar Trunoyudo.