Wakil Wali Kota Bandung Dorong Talenta dan Potensi Pelajar Disabilitas

wakil-wali-kota-bandung-dorong-talenta-dan-potensi-pelajar-disabilitas Wali Kota Bandung, Yana Mulyana dalam acara Peningkatan Potensi Pemuda Difabel, kemarin.. (Tri Widiyantie/PINDAINEWS)

DIDADAMEDIA, Bandung -  Diperlakukan sama, mereka bukan ingin diistimewakan, tapi pengakuan. Hal itu diungkapkan Juju Sukmana, wanita yang sudah enam tahun menjadi pembina Yayasan Biru Indonesia.

Biru Indonesia merupakan sebuah yayasan dimana menjadi tempat anak-anak berkebutuhan khusus belajar dan juga terapi.

Hingga akhirnya muncul Rahmat bakat-bakat positif dari anak-anak tersebut. Salah satunya, Rahmat Hidayat, pria difabel ini menjadi viral karena karya desainnya. Bahkan, pria berusia 27 tahun ini mengaku memiliki impian mendesain busana muslim.

Alhasil dari semangatnya itu, ia pun berhasil lahir sebagai desainer difabel. "Saya bersyukur kalau akhirnya bisa menjadi inspirasi buat banyak orang," katanya.

Pada acara Peningkatan Potensi Pemuda Difabel di Hotel Serela, Jalan Martadinata, Bandung, kemarin. Wali Kota Bandung, Yana Mulyana  pun menegaskan setiap warga memiliki hak yang sama untuk memperoleh pelayanan dan berpartisipasi dalam pembangunan.

"Kota Bandung memperlakukan semua warga kotanya sama, punya hak yang sama. Ternyata mereka (difabel) mempunyai potensi yang luar biasa dan harus dikembangkan potensi-potensi tersebut," ucapnya.

Yana mengatakan, Pemkot Bandung akan terus berupaya mengembangkan potensi warga Kota Bandung. Tak terkecuali para difabel. Oleh karenanya, Yana mengapresiasi acara yang dapat optimalkan potensi pemuda difabel yang berlangsung tiga hari sejak 7 Oktober lalu

"Insy Allah acara ini menjadi sarana untuk memberdayakan pemuda difabel agar menjadi pribadi yang produktif dan berkontribusi pada pembangunan di Kota Bandung. Jadi tentunya kita mengapresiasi, karena kegiatan ini selama 3 hari, memberikan pelatihan sehingga mendorong teman-teman disabilitas ini untuk menumbuhkan kreativitasnya, karena masing-masing punya potensi," pungkas Yana.


Editor: redaktur

Komentar