DIDADAMEDIA, Cianjur - Dua kepala keluarga terdiri dari sembilan jiwa warga Kampung Cirawa, Desa Kanoman Kecamatan Cibeber, Cianjur, masih mengungsi di rumah sanak saudaranya setelah longsor menimpa rumah mereka Selasa (8/10) petang.
Sedangkan dua orang korban longsor yang meninggal dunia yaitu pasangan suami istri Hendrik dan Siti, telah dimakamkan di pemakaman umum di Desa Kanoman, Rabu (9/10).
Camat Cibeber Ali Akbar pada wartawan, mengatakan bencana alam longsor yang terjadi di Kampung Cirawa, menyebabkan tiga rumah warga rusak berat, termasuk rumah milik korban meninggal dunia.
Akibatnya dua kepala keluarga terdiri dari sembilan jiwa mengungsi ke rumah sanak saudaranya karena rumah mereka rusak berat tertimpa material longsor yang terjadi menjelang malam.
"Rumah yang rusak tertimpa longsoran tanah bercampur batu dari tebing setinggi 20 meter. Sebagian besar rumah tertimpa material setinggi dua meter, sehingga tidak dapat ditempati untuk sementara," katanya.
Pihaknya masih menunggu keputusan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, terkait relokasi terhadap rumah warga lain yang terancam bencana longsor di lokasi yang sama.
"Kemungkinan akan direlokasi ke tempat yang lebih aman, namun untuk kepastiannya kami masih menunggu keputusan dari BPBD Cianjur dan kesepakatan warga untuk direlokasi," katanya.
Hingga saat ini petugas gabungan dibantu warga sekitar sedang mengevakuasi barang berharga milik korban yang masih bisa diselamatkan.
Sekretaris BPBD Cianjur, Sugeng Supriyatno mengatakan sementara ini petugas masih melakukan pembersihan material longsor yang merusak tiga rumah warga di Kampung Cirawa dan melakukan pendataan kerusakan akibat longsor.
"Kami masih menunggu hasil pendataan di lapangan. Untuk saat ini belum ada rencana relokasi," katanya.