Kesaksian Warga Sukamulya Sebelum dan Saat 'Hujan Batu' Terjadi

kesaksian-warga-sukamulya-sebelum-dan-saat-hujan-batu-terjadi Batu berukuran besar menimpa rumah warga akibat aktivitas tambang di Desa Sukamulya, Purwakarta. (Antaranews.com)

DIDADAMEDIA, Purwakarta - Sejumlah warga Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menyatakan sempat terdengar ledakan sebelum terjadinya peristiwa bebatuan yang menghujani rumah warga di daerah itu.

"Kalau suara ledakan sebenarnya itu sering didengar, karena kita tahu ada kegiatan pertambangan," kata Asep, salah seorang warga Desa Sukamulya, di Purwakarta, Rabu (9/10/2019).

Warga kaget karena setelah terdengar suara ledakan, tiba-tiba bebatuan berukuran besar menggelinding ke bawah hingga menimpa sejumlah rumah dan bangunan sekolah.

Saat kejadian, katanya, warga setempat kaget dan berteriak histeris setelah melihat dari atas tebing menggelinding batu besar ke arah pemukiman.

Kejadiannya terjadi pada Selasa (8/9) siang. Diduga peristiwa itu terjadi akibat aktivitas pertambangan di dekat permukiman warga.

Kepala Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Purwakarta, Wahyu Wibisono mengatakan peristiwa bebatuan yang menghujani rumah warga itu akibat aktivitas blasting atau peledakan batu yang dilakukan perusahaan tambang, PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS).

"Ada tujuh rumah milik warga dan satu bangunan sekolah di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta yang rusak setelah dihujani batu besar dari atas Gunung Cihandeuleum," kata Kepala Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran setempat, Wahyu Wibisono.

Ia mengatakan, bebatuan yang menghujani rumah warga itu dampak dari aktivitas blasting atau peledakan batu yang dilakukan oleh PT MSS.

Polres Purwakarta Siap Proses Hukum

Sementara itu Polres Purwakarta siap memproses secara hukum jika ada unsur kelalaian terkait dengan peristiwa bebatuan yang menghujani rumah warga di daerah itu di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta.

Kapolres setempat AKBP Matrius mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan atas peristiwa 'hujan batu' yang diduga akibat aktivitas pertambangan PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS).

Perusahaan tambang batu tersebut melakukan teknik blasting atau peledakan dalam menjalankan kegiatan pertambangan batu.

"Kegiatan blasting dilakukan di sebelah sisi gunung. Tapi dampaknya batu-batu yang sebelah sini (sisi gunung lainnya) yang dekat permukiman warga bergetar dan berjatuhan ke bawah," ungkapnya.

Dia mengaku sudah menurunkan tim untuk menyelidiki apakah peristiwa "hujan batu" itu ada unsur kelalaian atau tidak. Termasuk melakukan penyelidikan apakah kegiatan pertambangan dengan blasting tersebut sesuai dengan standar operasi atau tidak.

Menurut dia, jika dalam penyelidikan ditemukan sesuatu hal yang memenuhi unsur kelalaian, pihaknya akan memprosesnya lebih lanjut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Kami dari Polres Purwakarta sudah menurunkan tim untuk menyelidiki apakah ada pelanggaran (yang dilakukan PT MSS) atau tidak. Kami terus menyelidiki lebih dalam," ujarnya, menegaskan.

Peristiwa bebatuan yang menghujani rumah warga di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru terjadi pada Selasa (8/10) siang. Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Purwakarta mencatat, tujuh rumah milik warga dan satu bangunan sekolah rusak akibat peristiwa itu.



Editor: redaktur

Komentar