DIDADAMEDIA, Bandung - Sebanyak 50 stand jajanan khas Bandung memeriahkan acara 'Dijabanan' (Didieu Aya Jajanan Bandung) yang digelar oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Kota Bandung di Metro Indah Mall Jumat-Minggu (4-6/9/2019).
Acara ini merupakan rangkaian dari HUT Kota Bandung ke-209 dan diresmikan langsung oleh Priana Wirasaputra selaku Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Bandung, Jumat (4/9/2019) sore.
"Ini acara pertama di Kota Bandung yang mengcover para usaha formal dan non formal. Disini semua warga Bandung hadir untuk menikmati jajanan yang dibuat langsung oleh penggiat kuliner home industri," ungkap Priatna di sela-sela acara.
Para pemilik usaha yang mewakili seluruh kecamatan di Kota Bandung itu menggelar kreativitasnya mulai kuliner, kriya sampai fashion. Priatna berharap 'Dijabanan' dapat menjadi prionir para pelaku usaha untuk bisa mengembangkan usaha mereka yang menjadi pendorong roda perekonomian di Kota Bandung.
"Karena dari mereka hadirlah lowongan pekerjaan serta dapat menjadi daya tarik hadirnya wisatawan luar Kota Bandung yang datang. Terutama kuliner, siapa yang tidak tertarik untuk mencicipnya," sambung Priana.
Untuk para penggiat industri rumahan yang belum tercover oleh pemerintah dia menyarankan agar kerap melakukan komunikasi dengan dinas terkait. Selain itu juga, lanjutnya, bergabunglah dengan komunitas industri rumahan.
"Apalagi banyak program yang kami siapkan, mulai dari pembinaan, bantuan modal, sampai informasi terkait legalitas usaha dan perizinan. Dengan begitu bisa menaikan usaha dari non formal menjadi formal," tuturnya.
Salah satu pelaku usaha yang sudah 4 tahun gabung dengan UMKM Kota Bandung yakni Lilis Juariah (47) pemilik 'Gusnaf' yang awalnya hanya bergerak untuk kue kering. Namun kini usahanya berkembang menjadi aneka jajanan khas Kota Bandung dan produk yang paling dikenal yakni ulen katsu.
Lilis sukses melakukan inovasi untuk makanan khas Jawa Barat yakni ulen, kudapan yang terbuat dari beras ketan. "Ulen Katsu itu awalnya sih ulen biasa, tapi karena banyaknya masukan terlebih dari anak sendiri akhirnya saya lakukan inovasi. Hingga akhirnya membuat bermacam-macam rasa. Bahkan kita sudah siap melaunching ulen isi rendang dan tuna," paparnya.
Ia juga mengaku dengan gabungnya di UMKM yang dicover pemerintah kota, kerap mengikuti pelatihan. "Dari pelatihan-pelatihan itulah saya mendapatkan ilmu bagaimana cara mengembangkan usaha rumahan.
Hingga akhirnya kini produk saya sudah masuk di berbagai rumah makan ternama dan juga jajanan ternama seperti Makuta," kata Lilis yang mewakili UMKM dari Kecamatan Bojongloa Kaler itu.
Acara 'Dijabanan' juga tidak hanya menggelar produk-produk saja, akan tetapi juga menghadirkan beragam lomba seperti Lomba Rampak Jaipong, Lomba Mewarnai, dan Lomba Busana Daur Ulang, serta dimeriahkan oleh Rita Tila, Priana Wirasaputra and Friends, Gotas De Sudor, Galluremurian Mihob and Friends, dan Yunalaras Entertainment.