Ketika Jalan Asia Afrika Bermandikan Cahaya

ketika-jalan-asia-afrika-bermandikan-cahaya Suasana Bandung Light Festival di Jalan Asia Afrika, Minggu (21/10/2018) malam. . (Humas Pemkot Bandung)
DIDADAMEDIA, Bandung - Tokoh-tokoh dari legenda 1001 Malam hadir di Kota Bandung yang bermandikan cahaya. Aladdin, Jasmine, Abu Nawas, Sindbad, hingga Cleopatra datang memeriahkan rangkaian Bandung Light Festival (BLF) 2018 di Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Minggu (21/10/2018). 

Legenda 1001 Malam memang menjadi tema Bandung Light Festival tahun ini. Suasana khas Timur Tengah, mulai dari musik hingga dekorasi, menyemarakkan kegiatan tahunan dalam rangka Hari Jadi ke-208 Kota Bandung ini.

Sejak pukul 17.00 WIB, ribuan pengunjung tumpah ruah di Jalan Asia-Afrika yang ditutup untuk rangkaian acara tersebut. Semakin malam, jumlah pengunjung terus meningkat seiring dimulainya BLF pada pukul 20.00 WIB.

Sebanyak 80 peserta yang berasal dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi kewilayahan memeriahkan BLF ini. Tak lupa, berbagai komunitas pun turut berpartisipasi dalam acara ini.

Para peserta menghias kendaraannya sesuai tema 1001 Malam. Dinas Perhubungan, misalnya, mengangkat tema bangunan masjid Timur Tengah dengan kubah-kubah bernuansa putih. Lain halnya dengan Dinas Komunikasi dan Informatika yang mengangkat cerita Aladdin dan Jasmine.

Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini para kepala OPD turun langsung menjadi peserta dengan menggunakan kostum-kostum tokoh 1001 malam. Salah satu contohnya adalah Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Eddy Marwoto yang hadir berkostum Sindbad.

Sejumlah warga mengaku puas dengan kemeriahan festival ini. Salah satunya dirasakan oleh Yayat Ruhiyat (74). Ia sengaja datang bersama anak dan cucunya. 

"Alhamdulillah setiap tahun selalu meriah. Kami bisa ngajak keluarga, sekalian liburan. Kami bahagia dan senang karena nggak semua orang bisa berkesempatan nonton ini," ujar warga Sukaluyu itu, dalam siaran pers yang diterima DIDADAMEDIA.

Senada dengan Yayat, Aliya (29) juga mengapresiasi acara ini. Menurutnya, BLF bisa menghibur seluruh lapisan masyarakat sehingga pengunjung sangat antusias dan bisa sangat menikmati suasana.

"Kalau bisa untuk ke depan acara puncaknya ada penerbangan lampion yang benar-benar bisa mewakili Light Fest. Pasti lebih keren, dan semua masyarakat bisa ikut partisipasi," ujarnya memberikan masukan untuk acara tahun depan.

Wali Kota Bandung Oded M Danial juga hadir menyaksikan bersama dengan warga. Sebelum hadir di festival ini, Oded juga hadir di acara Malam Puncak Hari Santri 2018, Santriversary bersama Presiden RI, Joko Widodo di Lapangan Gasibu. 
 
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana juga mengapresiasi gemerlap BLF. Hal itu membuatnya semakin optimis sektor pariwisata di Kota Bandung dapt semakin maju.

"Melihat keunikan dan kreativitas masyarakat, menjadi energi baru bagi dunia pariwisata Kota Bandung. Pariwisata akan semakin tumbuh ke depan dengan berbagai suguhan destinasi yang tambah menarik," tutur Yana.

Pawai BLF 2018 ini melalui rute yang lebih pendek dari tahun lalu. Biasanya, arak-arakan dimulai dari halaman Gedung Sate. Tahun ini, karena bertepatan dengan perayaan Hari Santri Nasional di Lapangan Gasibu, rute Bandung Light Festival dimulai dari Taman Vanda, langsung menuju Jalan Lembong dan Jalan Asia Afrika

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Dewi Kaniasari mengungkapkan, BLF merupakan penutup rangkaian peringatan HUT ke-208 Kota Bandung. Acara ini selalu dinanti oleh warga Bandung maupun wisatawan.

Editor: redaktur

Komentar