DIDADAMEDIA, Jakarta -- Demi mendongkrak perekonomian, pemerintah terus menggulirkan berbagai program dan proyek pembangunan strategis. Tentunya, hal itu memerlukan dana investasi yang banyak.

"Jumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) saat ini yang terdiri atas 223 proyek sesuai Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan 3 program. Nilai investasinya Rp 4.183 triliun," tandas Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, Rabu (2/10/2019).

Darmin mengutarakan, di antara ke-223 PSN itu, pemerintah menetapkan sebanyak 37 proyek prioritas. Nilai total investasinya, ungkap dia, melewati angka Rp 2.500 triliun. Implementasinya, sambung dia, diawasi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).

Darmin berpendapat, guna mendorong pembangunan infrastruktur, pemerintah perku dukungan berbagai pihak dalam hal pembiayaan, terutama swasta. Karenanya, lanjut dia, pemerintah berencana membuat berbagai kebijakan, yang meliputi aspek fiskal, institusi, dan regulasi.

“Tentu saja, infrastruktur kecil-kecil yang masuk skala daerah sumber dananya APBN. Tapi, jika infrastruktur strategis, Anda lihat, pembiayaannya, mayoritas swasta dan BUMN, baru APBN,” ujar Darmin Nasution.

Selain itu, tambah dia, pemerintah pun bertransformasi institusi. Caranya, jelas dia, membentuk dan memperkuat lembaga guna percepatan infrastruktur. Misalnya, katanya, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), PT Sarana Multi Infrastruktur, PT Indonesia Infrastructure Finance, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, dan KPPIP.

Darmin menyatakan, efek pembangunan infrastruktur tersebut telah mulai terasa. "Kinerja logistik mulai membaik selama 2010-2018. Tidak itu saja, dampak lainnya, bermanfaat bagi perekonomian Indonesia," tukasnya.

Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenenterian Koordinator Perekonomian, Wahyu Utomo, menambahkan, September 2019 terdapat 81 Proyek Strategis Nasional  yang tuntas dan beroperasi. "Nilai investasinya, Rp 390 triliun," imbuhnya.

Selain itu, seru Wahyu, juiga terdapat 27 proyek, 1 program ketenagalistrikan, dan 1 program pemerataan ekonomi yang dalam konstruksi dan sebagian mulai beroperasi. "Ada juga 22 proyek dalam tahap konstruksi dan beroperasi akhir 2019," tutupnya.