DIDADAMEDIA, Indramayu - Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-39 Tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) diharapkan menjadi momentum insan pangan Jabar untuk berinovasi demi memperkuat ketahanan pangan di provinsi dengan jumlah penduduk terbesar se-Indonesia ini.
Menurut Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, HPS bisa meningkatkan gairah insan pangan Jabar di semua level pemerintahan dan masyarakat untuk lebih peduli dan terus melakukan inovasi pangan demi terwujudnya swasembada pangan di Jabar.
"Harapan kami (HPS) bukan hanya bisa dilaksanakan sebagai rutinitas semata, tapi bisa meningkatkan gairah kita untuk tetap peduli terhadap pangan," kata Uu saat menghadiri peringatan Hari Pangan Sedunia ke-39 Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 di Lapangan Atletik Kabupaten Indramayu, Rabu (2/10/19).
"Ini menjadi momentum kita untuk memperbarui kembali semangat kita untuk peduli terhadap peningkatan pangan, membuat inovasi-inovasi pangan, dan meningkatkan kembali produksi pangan," tambahnya.
Selain itu Uu, menilai pangan merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat sehingga diperlukan inovasi-inovasi di bidang pangan agar kesulitan pangan tidak terjadi kembali.
"Maka dari itu, saya berharap para petani dan insan pangan mengadakan inovasi, bagaimana pangan tetap banyak, tetap hebat, sehingga menggairahkan industri pangan itu sendiri," kata Uu.
Uu juga mendorong agar kebijakan anggaran pemerintah daerah di Jabar khususnya bidang pertanian atau pangan bisa ditingkatkan. Melalui HPS tahun ini, diharapkan komitmen pemerintah daerah terhadap peningkatan anggaran pertanian atau pangan bisa terwujud.
"Oleh karena itu, melalui HPS bisa menggairahkan kembali dan mengajak kembali, mengajak kembali agar kebijakan anggaran untuk pangan bisa ditambah atau ditingkatkan untuk tahun 2020," harap Uu.
Selain inovasi, Uu juga mengingatkan insan pangan Jabar tentang tantangan di bidang pertanian, antara lain semakin sempitnya lahan pertanian serta kualitas tanah yang menurun.
"Hampir 12 persen lahan pangan di Jawa Barat dijadikan lahan pembangunan. Disamping itu kualitas tanah kian menurun. Tanpa ada inovasi yang berpihak pada pertanian, maka lambat laun kita akan semakin sulit dalam bidang pertanian," ucap Uu.
Adapun tema yang diangkat pada peringatan HPS ke-39 Tingkat Provinsi Jabar Tahun 2019 adalah 'Industrialisasi Pangan Lokal Menuju Ketahanan Pangan Jawa Barat Juara 2023' yang digelar pada 2-4 Oktober.
Di HPS kali ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Indramayu menerima pemecahan Rekor Muri untuk Dodol Mangga Gedong Gincu Terpanjang 130 meter yang dirangkai menjadi tulisan 'Hari Pangan Sedunia ke-39 Tk. Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Indramayu'.
Rekor ini tercatat dalam Piagam Penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia Nomor: 9207/R.MURI/X/2019. Selain itu, terdapat pula pameran ketahanan pangan Dinas Ketahanan Pangan dari 27 kabupaten/kota se-Jabar, serta meninjau kegiatan festival pangan diikuti beberapa organisasi DWP OPD di lingkungan Pemda Kabupaten Indramayu.
Dalam acara ini, juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar dengan Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) tentang Penyediaan Pangan Lokal di Hotel se-Jawa Barat, dan penandatanganan kerja sama Pemdaprov Jabar melalui Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat dengan PT Perikanan Nusantara (Persero) tentang Fasilitasi Andon Penangapan Ikan ke Wilayah Indonesia Timur untuk program Jabar Go to East.
Juga dilakukan pemberian penghargaan kepada para pemenang Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal, pemenang penghargaan Adhi Karya Pangan Nusantara, serta pemberian penghargaan ketahanan pangan.