Hujan Deras Disertai Petir Guyur Wilayah Karhutla di Kalimantan Tengah

hujan-deras-disertai-petir-guyur-wilayah-karhutla-di-kalimantan-tengah Warga melintas di tengah guyuran hujan deras di Jalan S. Parman, Sampit, Jumat (27/9). (Antaranews.com)

DIDADAMEDIA, Palangka Raya - Hujan deras disertai guntur terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, khususnya di Sampit pada Jumat (27/9) siang hingga sore disambut gembira masyarakat setempat.

"Alhamdulillah. Ini hujan yang benar-benar deras dalam dua bulan terakhir. Mudah-mudahan hujan makin sering terjadi sehingga kebakaran lahan dan asap segera berakhir," kata Rahman, warga Sampit, Jumat (27/9).

Hujan mulai mengguyur di beberapa kawasan di pusat Kota Sampit sekitar pukul 13.00 WIB. Hujan cukup deras bahkan disertai guntur beberapa kali.

BACA JUGA : 

Kegembiraan masyarakat atas turunnya hujan diantaranya diungkapkan melalui media sosial. Banyak pengguna sarana komunikasi dan media sosial mengunggah tulisan, foto dan video yang menggambarkan rasa syukur atas turunnya hujan deras.

Derasnya hujan membuat banyak pengendara roda dua berhenti dan berteduh. Sebagian bertahan sebentar untuk memakai jas hujan agar tidak basah, kemudian melanjutkan perjalanan.

Turunnya hujan sangat dirindukan dan diharapkan mampu memadamkan kebakaran lahan dan menghilangkan asap. Hujan menjadi harapan besar masyarakat karena cukup maraknya kebakaran lahan membuat petugas kewalahan memadamkan kebakaran lahan.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Haji Asan Sampit Nur Setiawan mengatakan hujan terjadi hampir merata di Kotawaringin Timur. Hujan deras tersebut diharapkan mampu memadamkan kebakaran lahan dan menghilangkan asap.

"Dari pantauan kondisi atmosfer, dalam tiga hari ke depan masih berpotensi terjadi hujan di wilayah Sampit dan sekitarnya," kata Nur Setiawan.

Modifikasi cuaca hujan buatan yang dipusatkan di Palangka Raya diakui cukup efektif memicu turunnya hujan. Tidak hanya di Kotawaringin Timur, hujan dikabarkan juga terjadi di daerah lain seperti Kota Palangka Raya, Kabupaten Kapuas dan lainnya.

Meski begitu, BMKG tetap mengimbau masyarakat dan semua pihak meningkatkan kewaspadaan karena kemarau diprediksi terjadi hingga akhir Oktober. Artinya, potensi kebakaran hutan dan lahan tetap masih mengancam dan diminta untuk tetap waspada.*


Editor: redaktur

Komentar