Massa Pendemo di Sekitar Gedung Sate Dibubarkan Paksa Polisi

massa-pendemo-di-sekitar-gedung-sate-dibubarkan-paksa-polisi Suasana di sekitar Gedung Sate setelah massa pendemo dibubarkan paksa pada Selasa (24/9) malam. (Bagja Yudistira/PINDAINEWS)

DIDADAMEDIA, Bandung - Aksi unjuk rasa menolak sejumlah RUU di sekitar Gedung DPRD Jabar dan Gedung Sate, Jalan Dipenogoro, Kota Bandung, akhirnya dibubarkan paksa pihak kepolisian.

Massa aksi yang melakukan unjuk rasa sejak Selasa (24/9) pagi, dibubarkan paksa pihak kepolisian sekitar jam 20.30 WIB.

Sebelum dibubarkan secara paksa, massa aksi beberapa kali melakukan perusakan sejumlah fasilitas di Gedung DPRD Provinsi Jabar. Dua pintu dan dua pagar besi dirusak oleh massa gabungan.

Polisi sempat memukul mundur massa dengan menembakan gas air mata dan water canon. Massa sempat bubar, namun kembali berkumpul.

Hingga sekitar pukul 20.00 WIB, polisi memberikan imbauan agar massa membubarkan diri dengan tertib. Namun begitu, imbauan polisi diabaikan hingga memaksa aparat keamanan membubarkan para pengunjuk rasa.

"Malam ini baru saja berakhir, kita bubarkan massa yang unjuk rasa. Kita imbau dipadamkan (pembakaran oleh pengunjuk rasa), mereka merusak kita bubarkan masih terus kumpul," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi kepada wartawan seusai pembubaran massa.

"Kita sudah toleransi, harusnya jam 6 (18.00 WIB) itu selesai, ini sampai jam berapa tadi (jam 20.00 lebih). Maka dari itu, atas nama undang-undang, kita bubarkan mereka, serta ada kita aman dan dilakukan penyelidikan," sambung Rudi.

Sebelum pembubaran paksa, massa aksi sempat beberapa kali bernegosiasi baik dengan anggota polisi dan DPRD hingga membuat perjanjian tertulis sesuai dengan tuntutan massa.

Namun mereka tidak membubarkan diri, bahkan aksi mereka semakin anarkis dengan membakar ban di depan Gedung Sate. "Ada belasan yang kita amankan," ucapnya.

Rudi mengatakan, massa yang bertahan hingga malam hari ini, hanya terdapat beberapa mahasiswa. Massa yang tergabung dalam aksi di malam hari diduga mayoritas merupakan kelompok-kelompok provokatif.

"Siapa saja yang berada di massa, nanti kita akan lakukan penyelidikan. Hasilnya nanti kita akan ungkap kepada media," jelasnya.

Saat ini, situasi kawasan Jalan Dipenogoro, sudah berangsur pulih. Polisi pun sudah membuka blokade jalan dan telah dapat dilalui masyarakat.


Editor: redaktur

Komentar