HJKB Ke-209, FKUB Doakan Kota Bandung Selalu Damai

hjkb-ke-206-fkub-doakan-kota-bandung-selalu-damai FKUB Kota Bandung memaparkan kesiapan jelang acara doa bersama di momen HJKB ke-206. (Trie Widiyantie/PindaiNews)

DIDADAMEDIA, Bandung - Enam Pemuka agama akan menggelar doa bersama pada Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) di Plaza Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (25/9) besok.

Para pemuka agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) menyatakan, bangga dilibatkan langsung dalam acara kerakyatan tersebut.

"Merefleksi acara salat Subuh berjamaah yang kami lakukan pada hari Minggu kemarin, merupakan sebuah perwujudan bentuk toleransi yang cukup besar. Dimana semua umat muslim berkumpul mendoakan Kota Bandung secara bersama-sama," ungkap Kabag Kesra Kota Bandung, Bambang Sukardi dalam acara 'Bandung Menjawab', Selasa (24/9/2019).  

Bambang mengungkapkan, rasa syukur dan juga terima kasih kepada masyarakat Kota Bandung yang sudah terlibat dan berpartisipasi dalam acara tersebut. Seolah ingin mengulang kembali momentum besar tersebut, pada perayaan HKJB yang akan berlangsung besok, Rabu (25/9/2019) para pemuka agama akan kembali berkumpul di Plaza Balai Kota Bandung mulai pukul 07.00 WIB.

"Kepada para pemuka agama, besok kita akan bertemu kembali dan menggunakan pakaian ibadah, sesuai dengan agamanya. Diharapkan moment ini akan menjadi sebuah hubungan harmonis antara sesama umat beragama," tuturnya.

Perwakilan dari Kristen Katholik, Darmastoto mengatakan pihaknya senang bisa berkumpul dengan masyarakat Kota Bandung di HJKB ke-209. Ia melihat sebuah keterbukaan dari jajaran pimpinan Kota Bandung.

"Kami dari FKUB menyambut baik kegiatan tersebut dan kami harap momentum HJKB tersebut menjadi sebuah kampung toleransi. Terlebih dengan adanya keterbukaan dari para pimpinan Kota Bandung. Karena Kota Bandung sendiri menjadi milik kita semua, bukan hanya sebagian orang saja," tuturnya.

Disamping itu, ia juga berharap kedamaian selalu terjalin dari semua lapisan masyarakat. "Jangan sampai terjadi konflik di antara sesama, terutama hindari munculnya konflik keagamaan. Jika itu terjadi, kuncinya hanya satu yakni berdialog, dengan begitu konflik apapun dapat dihindari," tandasnya.

Editor: redaktur

Komentar