DIDADAMEDIA, Bandung - Dari 80 shelter Trans Metro Bandung (TMB), 30% di antaranya dalam kondisi tidak terawat, bahkan tidak sedikit digunakan tidak sesuai fungsinya.

Karenanya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung berjanji akan mengembalikan fungsi shelter agar bisa bermanfaat bagi para penumpang TMB.

Kepala Dishub Kota Bandung, E.M Ricky Gustiadi mengatakan, dalam waktu dekat akan melakukan pembenahan, dan lebih rutin melakukan pemeliharaan shelter TMB. Bahkan pihaknya telah mempersiapkan desain shelter yang sesuai dengan kondisi di lapangan.

"Ada dua prototipe shelter yang akan kita buat yakni tipe sejajar dan high deck. Desain tersebut sudah disesuaikan dengan kendaraan yang berhenti di shelter," jelasnya kepada wartawan di Terminal Leuwipanjang, Jumat (20/9).

Untuk dua prototipe shelter tersebut dilihat dari lapangan itu sendiri. Bisa jadi semua shelter-shelter yang ada akan dilakukan perombakan. Sementara untuk anggaran satu shelter dibutuhkan kurang lebih Rp100 juta sampai dengan maksimal Rp200 juta dengan anggaran dari APBD. Diakuinya, permasalahan shelter ini banyak dikeluhkan oleh warga, terutama penumpang.

"Karena kita juga menyayangkan banyak shelter yang akhirnya tidak terpelihara, terlihat kumuh dan hanya digunakan sebagai tempat singgah. Belum lagi tidak sedikit juga yang akhirnya fasilitas yang ada rusak dan terbengkalai," kata Ricky.

Agar shelter yang dibangun digunakan sesuai fungsinya, pihaknya juga akan melakukan evaluasi tertait kantung-kantung penumpang. Pasalnya, banyak juga shelter yang dibangun titiknya tidak sesuai.

"Banyak rumah dan toko yang pada akhirnya area mereka tidak mau digunakan sebagai titik pembangunan shelter. Alasan itu juga yang menyebabkan shelter di Bandung jauh dari titik keramaian dan akhirnya sepi dari penumpang. Oleh sebab itu, kedepannya kita harus benar-benar menempatkan shelter tepat dititik kantung-kantung penumpang," ujarnya.

Bahkan, agar shelter yang ada bisa berfungsi dengan baik, Dishub akan melengkapi fasilitas shelter yang ada, misalnya memasang WiFi, dan fasilitas interior yang membuat penumpang nyaman.

"Ya kita semaksimal mungkin akan memberikan fasilitas yang bermanfaat pada shelter. Sehingga penumpang pun tidak merasa bosan atau malas untuk memanfaatkan shelter yang ada," tandasnya.