Debet Air Berkurang, Warga Bergiliran Mendapatkan Air

debet-air-berkurang-warga-digilir-untuk-mendapatkan-air-pdam . (Ilustrasi/net)

DIDADAMEDIA, Bandung - Pasokan sumber air baku saat ini mengalami penurunan drastis, salah satunya terjadi akibat musim kemarau. Terlebih, persediaan air baku PDAM Tirtawening Kota Bandung hanya tinggal satu bulan lagi.

Selama ini pasokan air baku PDAM Tirtawening  berasal dari Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca yang masuk ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Badaksinga. Diungkapkan Direktur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengatakan, air Situ Cileunca kini tinggal 4 meter padahal seharusnya 12 meter jika normal, sehari penurunan 7,5 cm.

Sementara Situ  Cipanunjang memiliki  kedalamam  lebih dari 22 meter, saat ini kondisinya surut tinggal 7 meter.

"Kita prediksi jika tidak ada hujan, maka persediaan air di Situ Cileuncan dan Situ Cipanunjang hanya satu bulan lagi," kata Sonny saat dihubungi melalui telepon selulernya.

Ia juga mengatakan, PDAM Kota Bandung  mengandalkan Situ Cipanunjang dan Situ Cileumca sebagai sumber air baku di wilayah Selatan.

Sedangkan untuk wilayah utara mengandalkan dari Sungai Cikapundung yang juga mulai kering. Akhirnya, dampak dari penurunan debit air dari dua sumber air baku, sudah pasti menyebabkan terjadinya gangguan pendistribusian aliran air kepada 175.600 pelanggan PDAM Tirtawening.

Disamping itu, menurutnya, gangguan aliran air beberapa hari terakhir karena ada pengurasan sedimentasi /lumpur Cikalong yang mencapai 1 meter . "Pengurasan agar aliran air normal tidak terganggu oleh sedimentasi yang sudah tinggi," tuturnya.

Sonny juga menambahkan, walau Cikalong sudah bersih dari lumpur tapi air dari Situ Cileunca dan Situ Cipanunjang berkurang sehingga aliran ke pelanggan tetap tetap berkurang.

Untuk itu ia  meminta kepada pelanggan untuk bijak menggunakan air tidak boros dan jika perlu daur ulang. "Daur ulang maksudnya untuk nyiram tanaman dan toilet gunakan air bekas cuci," sarannya.

Direktur air limbah merangkap Pjs Direktur air minum, Ir Novera Deliyasma, MT menjelaskan, akibat menurunnya dua situ yang menjadi sumber air PDAM ada pengurangan aliran ke pelanggan bahkan sudah tingkat giliran.

"Beberapa daerah digilir jadi lebih pendek yang semula dapat 18 jam per hari jadi 10 jam, malah ada dibeberapa yang tadinya  tiap malam jadi  dua hari sekali," kata Novera.

Kendati demikian, ia menjelaskan, tidak seluruh pelanggan terganggu yang jumlahnya mencapai 175.600 ada sebagian kecil masih normal. Dan juga akibat gilir air sering terkendala adanya udara terjebak dalam pipa pada saat pipa kosong  sehingga butuh waktu dan upaya untuk menormalkan aliran.

"Mestinya kran posisi tertutup pada saat masih ada air, karena kalau pipa sudah keburu kosong, udara pasti langsung masuk," ujarnya.

Sampai saat ini ia mengaku, masih ada kelemahan sistem distribusi yang masih intermittent karena debit produksinya belum memadai untuk mengaliri seluruh jaringan distribusi.

Sejauh ini proses PDAM berjalan yakni dari Cipanunjang ke Cileunca, masuk PLTA Pangalengan lalu ke PLTA Lamajan, terakhir PLTA Cikalong yang outletnya PDAM sadap baru ke Badaksinga.


Editor: redaktur

Komentar